Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis pagi usai Hari Buruh Internasional terpantau melemah. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terlihat menguat ketimbang penutupan perdagangan sebelumnya di Rp16.259 per US$.
IHSG Kamis, 2 Mei 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.234 dan tak lama melemah ke 7.196. Level tertinggi di 7.234 dan terendah di 7.180. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 1,3 miliar lembar saham senilai Rp1,4 triliun. Sebanyak 169 saham menguat, 197 saham tertekan, dan 185 saham stagnan.
Sementara itu, mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke Rp16.245 per US$ dengan year to date return 5,28 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.209 hingga Rp16.245 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.162 per US$.
Wall Street sebagian besar melemah
Di sisi lain, saham-saham Wall Street sebagian besar berakhir lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), mengakhiri sesi yang bergejolak. Hal itu terjadi setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga tidak mungkin terjadi.
|Baca juga: Wall Street Bervariasi, Dolar AS Menuju Level Tertinggi
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir di 37,903.29, naik 0,2 persen, namun turun hampir 450 poin dari puncak sesinya. Indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,3 persen menjadi 5.018,39. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi kehilangan 0,3 persen menjadi 15.605,48.
Ekuitas utama melonjak lebih tinggi setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyebut kenaikan suku bunga lebih lanjut tidak mungkin terjadi, namun sebagian besar kenaikan itu memudar di saat-saat terakhir sesi ini. The Fed, seperti yang diperkirakan, mempertahankan suku bunga untuk pertemuan keenam berturut-turut.
Sedangkan dolar AS bergerak menuju level tertinggi sejak November pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Sementara itu, yen bertahan atau stabil setelah semalam merosot ke level terendah sejak dugaan intervensi oleh otoritas Jepang pada Senin waktu setempat.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang tersebut terhadap enam mata uang utama lainnya, terakhir sedikit lebih tinggi pada 106,33, dengan sebelumnya mendekati angka 106,51 yang merupakan level tertinggi sejak 1 November.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News