1
1

Sight Investment Kini Jadi Pengendali Siloam International Hospitals (SILO)

Rumah Sakit Siloam | Foto: siloamhospitals.com

Media Asuransi, JAKARTA – Sight Investment Company Pte. Limited kini menjadi pemegang saham pengendali PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dengan kepemilikan saham mencapai 55,40%, menggantikan posisi PT Megapratama Karya Persada.

Sekretaris Perusahaan Siloam International Hospitals Ratih Hadiwinoto menjelaskan telah terjadi perubahan struktur pemegang saham perseroan per 11 Oktober 2024.

Sight Investment kini mengempit 55,40% saham perseroan atau meningkat dari porsi sebelumnya yang hanya 10,40%, sedangkan Megapratama Karya Persada mengempit 20,60% saham perseroan atau turun dari porsi kepemilikan sebelumnya yang mencapai 39,17%.

|Baca juga: Siloam Bagi Dividen Rp260 M, Rosan Roeslani Diangkat Jadi Preskom

Adapun Prime Health Company Limited kini mengempit 8,04% saham perseroan atau turun dari porsi kepemilikan sebelumnya sebesar 26,18% saham perseroan. Sementara itu, posisi saham free float perseroan adalah 7,97%.

“Perseroan senantiasa berkomitmen untuk tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia dan tetap memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan free float,” jelasnya dalam keterbukaan informasi publik perseroan dikutip, Rabu, 23 Oktober 2024.

Menurut dia, perubahan pemegang saham pengendali tersebut tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional dan kinerja keuangan perseroan. “Perseroan tidak memiliki kerja sama dengan Sight Investment Company Pte. Limited sebelum dilakukan pengumuman penawaran tender sukarela,” jelasnya.

|Baca juga: Laba Bersih RS Siloam pada Kuartal I/2024 Terkoreksi 90,2%

Ratih melanjutkan Sight Investment berencana tetap mencatatkan saham perseroan di BEI. “Tidak terdapat perubahan atas proses bisnis di perseroan sebelum dan setelah adanya transaksi penjualan saham perseroan.”

Dalam 3 tahun mendatang, perusahaan pengelola rumah sakit dengan merek RS Siloam itu berencana untuk pertama, senantiasa memperluas skala dan cakupan fasilitas, peralatan medis dan penawaran pelayanan klinis dari rumah sakit yang sudah ada, serta meningkatkan kapabilitas perseroan dalam menangani kasus-kasus yang kompleks dan kualitas klinis untuk memberikan layanan terbaik bagi pasien.

Kedua, secara selektif mengembangkan cakupan usaha dan layanan untuk dapat melayani segmen populasi yang lebih besar. Ketiga, meningkatkan profitabilitas dengan mendorong inisiatif efisiensi pengadaan dan secara selektif menginvestasikan belanja modal sehingga perseroan dapat memberikan pengalaman layanan kesehatan tanpa hambatan kepada pasien.

Editor: Achmad Ariis

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post KoinWorks Dukung Bulan Inklusi Keuangan Demi Wujudkan UMKM dan Masyarakat Produktif
Next Post IHSG dan Rupiah Kompak Menguat, Masih Efek dari Kabinet Merah Putih?

Member Login

or