1
1

Sinar Terang Mandiri (MINE) Resmi Melantai di BEI, Saham Oversubscribe 25 Kali!

Direktur Utama MINE Ivo Wangarry. | Foto: Sinar Terang Mandiri

Media Asuransi, JAKARTA – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), perusahaan jasa penunjang pertambangan dan penggalian lainnya, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 10 Maret 2025. Dalam penawaran umum perdana (IPO), MINE menetapkan harga saham perdana sebesar Rp216 per saham.

Dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk memperkuat operasional, terutama dalam meningkatkan kapasitas alat berat guna mendukung sektor pertambangan nikel.

Dalam IPO ini, MINE menawarkan sebanyak 612.665.300 saham atau setara dengan 15 persen dari modal yang ditempatkan. Dengan harga saham Rp216 per lembar, perusahaan berhasil meraih pendanaan sebesar Rp132,3 miliar.

|Baca juga: BTN (BBTN) Pede Kinerja Penyaluran Kredit dan DPK Lebih Bertenaga di 2025

|Baca juga: Dalami Kasus Taspen, KPK Panggil Kepala BPKH untuk Diperiksa sebagai Saksi

Antusiasme investor terhadap IPO MINE sangat tinggi, terbukti dari permintaan yang mengalami oversubscribe hingga 25 kali. Dalam aksi ini, MINE menggandeng PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Direktur Utama MINE Ivo Wangarry menilai IPO ini sebagai momentum strategis untuk memperbesar bisnis serta meningkatkan kinerja keuangan secara berkelanjutan.

“Kami bersyukur proses IPO ini berjalan dengan baik dan mendapat sambutan luar biasa dari investor. Komitmen kami adalah menjalankan rencana bisnis yang telah kami sampaikan dalam prospektus dan menggunakan mayoritas dana IPO ini untuk memperkuat fundamental Perseroan,” ujarnya, dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 11 Maret 2025.

Keberhasilan IPO ini, lanjut Ivo, tidak lepas dari kerja keras berbagai pihak, termasuk karyawan, pemegang saham, mitra kerja, regulator, dan investor. “Terima kasih kepada karyawan, pemegang saham, dan stakeholder lainnya yang telah menjadikan IPO PT Sinar Terang Mandiri sukses,” tuturnya.

Dari sisi kinerja, MINE menunjukkan pertumbuhan positif. Hingga 31 Agustus 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp1,36 triliun, meningkat 40,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp968,05 miliar.

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Bukukan Lonjakan 10 Kali Lipat di Livin’ Investasi

|Baca juga: Laba Bank QNB Indonesia (BKSW) Tumbuh 24,78% Jadi Rp86,4 Miliar di 2024

Kenaikan ini didorong oleh peningkatan total material movement dari penambangan nikel sebesar 47,0 persen, dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) pada 31 Agustus 2023 menjadi 9,8 juta bcm pada 31 Agustus 2024. Ivo menambahkan peningkatan jumlah alat berat setelah IPO diproyeksikan meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan perusahaan.

Ia juga menyebut berkembangnya ekosistem Electric Vehicle (EV) global yang membutuhkan pasokan nikel dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan keuntungan jangka panjang.

“Sebagai pelaku bisnis, kami berharap juga dapat mendukung Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia,” pungkas Ivo.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Manulife Indonesia dan Bank Danamon Luncurkan Proteksi Prima Kritis Andalan
Next Post Pemegang Saham TUGU Bakal Tangguk Cuan, Potensi Yield Dividen Mencapai 7,9%

Member Login

or