Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan berkonsolidasi karena pelaku pasar menantikan data penting inflasi konsumen AS.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan pergerakan USDIDR mungkin masih berkonsolidasi hari ini karena Pelaku pasar menantikan data penting inflasi konsumen AS yang akan dirilis malam ini dan event keputusan suku bunga acuan AS di Kamis dinihari untuk memperjelas arah kebijakan suku bunga acuan AS. “Kedua data baru ini akan mempengaruhi pergerakan dollar terhadap nilai tukar lainnya,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa 12 Desember 2023.
|Baca juga: Rupiah Berpotensi Tertekan Rilis Data Tenaga Kerja AS
Menurutnya, rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dolar AS dengan membaiknya data tenaga kerja AS. Hasil ini membuka kemungkinan Bank Sentral AS tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuannya dan mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Dia menerangkan ekspektasi tersebut terlihat dari kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS sejak Kamis pekan lalu. Yield tenor 10 tahun bergerak dari 4,10% ke 4,29%.
“Potensi pelemahan rupiah ke area Rp15.630-Rp15.650, dengan potensi support di area Rp15.560,” prediksi Ariston.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News