1
1

Wall Street Bervariasi, Dolar AS Sentuh Level Terendah

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Wall Street berada di bawah tekanan untuk sesi ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu terjadi setelah mencerna data ekonomi yang beragam, sementara menunggu laporan pasar tenaga kerja utama.

Mengutip The Business Times, Jumat, 6 September 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,5 persen menjadi 40.755,75. Sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 melemah 0,3 persen menjadi 5.503,41. Kemudian indeks Komposit Nasdaq yang kaya teknologi naik 0,3 persen menjadi 17.127,66.

“Saham berjuang untuk mendapatkan daya tarik menjelang laporan pekerjaan yang sangat penting besok. Investor berhati-hati dalam mengambil lebih banyak risiko mengingat sensitivitas pasar terhadap apa yang mungkin kita pelajari besok,” kata Angelo Kourkafas dari Edward Jones.

|Baca juga: Indonesia Kehilangan Salah Satu Ekonom Terbaiknya Faisal Basri

Data Departemen Tenaga Kerja muncul karena data lain menunjukkan ekonomi AS melambat tetapi belum tentu menuju resesi; laporan pekerjaan yang lemah dapat menantang pandangan itu. Analis memperkirakan data pekerjaan Jumat akan menunjukkan ekonomi AS menambah 165 ribu pekerjaan sementara pengangguran akan turun sedikit menjadi 4,2 persen.

Dolar AS melemah

Di sisi lain, dolar AS menyentuh level terendah dalam satu bulan terhadap yen dan berada di bawah tekanan terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Meningkatnya kekhawatiran atas prospek ekonomi AS mendukung ekspektasi pemotongan suku bunga yang sangat besar dari The Fed minggu depan.

Yen menyentuh level tertinggi dalam satu bulan sebelumnya pada hari itu, sebagian karena permintaan safe haven, tetapi juga karena pandangan kenaikan suku bunga yang akan segera dilakukan oleh bank sentral Jepang, sementara bank sentral lainnya memangkas suku bunga, dapat mengangkat mata uang Jepang karena menyempitnya perbedaan suku bunga.

|Baca juga: KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Jasindo, Pengamat: Perlu untuk Sehatkan Industri Asuransi!

Sedangkan dolar AS menanggung sebagian kerugiannya dari sesi sebelumnya pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB), karena para pedagang meningkatkan taruhannya terhadap siklus pelonggaran agresif Fed yang diharapkan akan dimulai bulan ini. Terhadap sekeranjang mata uang, dolar AS sedikit melemah ke 101,14.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Obligasi Indosat Rp360 Miliar Akan Jatuh Tempo Akhir Tahun
Next Post Pefindo Upgrade Peringkat Voksel Electric Jadi idBBB+ Prospek Stabil

Member Login

or