Media Asuransi, GLOBAL – Saham-saham AS ditutup dengan sedikit kenaikan pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), mengirim S&P 500 dan Nasdaq ke rekor tertingginya. Hal itu karena investor menilai komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve sebagai petunjuk mengenai waktu penurunan suku bunga.
Mengutip The Business Times, Rabu, 22 Mei 2024, indeks Dow Jones Industrial Average naik 66,22 poin atau 0,2 persen menjadi 39.872. Sedangkan indeks S&P 500 naik 13,28 poin atau 0,3 persen menjadi 5.321,41. Kemudian Nasdaq Composite naik 37,75 poin atau 0,2 persen menjadi 16.832,62.
Nasdaq mencatat rekor penutupan keempat dalam enam sesi terakhir, sementara S&P ditutup pada rekor penutupan untuk pertama kalinya sejak 15 Mei. Sedangkan S&P 500 diperdagangkan dalam kisaran sekitar 27 poin pada sesi tersebut.
|Baca juga: Berhasil Tembus US$68.000, Harga Bitcoin Selanjutnya Menuju Level US$73.768
Nvidia, perusahaan terbesar ketiga di Wall Street berdasarkan kapitalisasi pasar, akan melaporkan kinerjanya setelah penutupan pada Rabu yang kemungkinan menjadi katalis pasar yang signifikan dan akan menguji apakah kenaikan besar-besaran pada saham-saham terkait AI dapat dipertahankan.
Dolar AS melemah
Di sisi lain, dolar AS kesulitan menentukan arah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu terjadi lantaran investor tetap berpegang pada pandangan mereka mengenai perkiraan waktu pelonggaran moneter Federal Reserve di tahun ini.
Ether ditetapkan untuk kenaikan dua hari terbesar dalam hampir dua tahun dan Bitcoin mendekati rekor tertinggi di tengah spekulasi tentang hasil pengajuan dana yang diperdagangkan di bursa spot AS yang akan melacak mata uang kripto terbesar kedua di dunia.
Sementara itu, euro naik 0,12 persen menjadi US$1,0869. Adapun investor sedang menunggu data pada Kamis dari pelacak upah yang dinegosiasikan oleh bank sentral Eropa (ECB) dan Indeks Manajer Pembelian (PMI) zona euro yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang siklus moneter di kawasan euro.
Sementara itu, dengan sedikit data ekonomi AS minggu ini yang dapat memandu arah dolar, fokus investor beralih ke sejumlah pembicara di Federal Reserve. Beberapa pejabat menyerukan kebijakan yang lebih hati-hati, bahkan setelah data minggu lalu menunjukkan berkurangnya tekanan harga konsumen pada April.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News