Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Utama PT Indofarma Tbk (INAF), Arief Pramuhanto mengungkapkan harga untuk tes PCR masih bisa turun lagi. Hal itu dapat dilakukan melalui efisiensi, utamanya dari sisi overhead cost.
Secara garis besar, Arief menuturkan ada komponen biaya untuk tes PCR, yakni biaya tenaga kesehatan (nakes) dan alat pelindung diri (APD), overhead cost, dan reagen. Reagen sendiri terdiri dari dua jenis yakni reagen reaksi dan reagen Viral Transport Medium (VTM).
“Komponen yang fix itu nakes dan APD. Mungkin yang kita bisa lakukan efisiensi itu di overhead cost, kalau bisa harga dari reagen itu juga bisa turun,” kata dia dalam Rapat Dengan Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (9/11).
“Ini akan kami olah bersama bagaimana mengelola agar sebisa mungkin PCR di bawah Rp200 ribu,” imbuhnya.
Baca juga: Garuda Indonesia Ditargetkan Bebas Utang 2023, Ini Rencananya
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengungkapkan hal serupa. Ia memastikan harga tes PCR masih bisa turun, tetapi Honesti belum bisa mengungkapkan berapa persen efisiensi yang bisa dilakukan.
“Masih ada celah untuk turun, cuma berapa persennya kami masih butuh exercise karena akan menyangkut kapasitas produksi kami. Kami akan berusaha exercise,” kata dia.
Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta harga tes PCR tidak boleh lebih dari Rp300 ribu. Hal ini menyusul gelombang penolakan PCR sebagai syarat penerbangan yang dianggap membebani masyarakat. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News