1
1

Singapura Gelontorkan Anggaran Militer sebesar US$63 Miliar dalam 4 Tahun

Angkatan bersenjata Singapura. | Foto: immigrations.com.sg

Media Asuransi, GLOBAL – Komitmen Singapura untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya telah mendorong negara tersebut untuk secara konsisten mengalokasikan rata-rata 3,5% dari PDB-nya untuk belanja pertahanan selama periode 2020 hingga 2024.

Menyadari tantangan dalam mempertahankan militer yang kecil, pemerintah telah memprioritaskan pemanfaatan teknologi canggih dan akuisisi platform pertahanan modern untuk meningkatkan kemampuan operasionalnya. GlobalData mencatat fokus strategis ini telah menghasilkan anggaran pertahanan kumulatif sebesar US$63 miliar antara tahun 2020 dan 2024.

Laporan terbaru GlobalData, “Singapore Defense Market Size and Trends, Budget Allocation, Regulations, Key Acquisitions, Competitive Landscape and Forecast, 2024–2029,” mengungkapkan bahwa pengeluaran pertahanan negara tersebut diproyeksikan mencapai rekor tertinggi sebesar US$19,7 miliar pada tahun 2029.

|Baca juga: AS Diperkirakan Bakal Gelontorkan Anggaran Militer hingga US$26 Miliar per Tahun

Sebagai bagian dari upaya modernisasinya, Singapura telah melakukan akuisisi yang signifikan, seperti pesawat multiperan F-35A/B, Kapal Selam Multiperan (MRCV) kelas Invincible (Tipe 218SG), dan Kendaraan Tempur Lapis Baja Hunter.

Akash Pratim Debbarma, Analis Dirgantara & Pertahanan di GlobalData, menjelaskan Singapura telah lama mengandalkan kemitraan internasional untuk transfer teknologi, berbagi pengetahuan, dan inovasi digital.

“Pendekatan ini terbukti ketika Singapura menandatangani kesepakatan senilai US$2,7 miliar pada tahun 2020 dengan Lockheed Martin untuk mendapatkan 12 pesawat tempur multiperan F-35B untuk menggantikan armada F-16 yang sudah tua,” jelasnya dalam riset dikutip, Rabu, 1 Januari 2025.

|Baca juga: Antisipasi Ancaman Korut, Korea Selatan Naikkan Anggaran Pertahanan hingga US$45,2 Miliar

Akash menjelaskan sebagai negara Asia Tenggara pertama yang memperoleh pesawat tempur F-35, Singapura menunjukkan ambisinya untuk menjadi kekuatan militer utama di kawasan tersebut. “Selain itu, negara tersebut mendapatkan kontrak untuk memperoleh empat kapal selam kelas Invincible (Tipe 218SG) dari Thyssenkrupp Marine Systems, yang akan memungkinkan negara tersebut untuk menjaga titik-titik penting perdagangan maritim di sekitarnya, seperti Selat Singapura dan Malaka.”

Sejalan dengan kolaborasi internasionalnya, Singapura juga telah memberikan penekanan kuat pada pengembangan industri pertahanan dalam negerinya. Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah telah bermitra dengan perusahaan pertahanan domestik terkemuka ST Engineering untuk memproduksi secara lokal 580 Kendaraan Tempur Lapis Baja (AFV) Generasi Berikutnya yang juga dikenal sebagai AFV Hunter, dan enam Kapal Tempur Multiperan (MRCV).

|Baca juga: Belanda Bakal Genjot Anggaran Pertahanan hingga US$31,2 Miliar

Debbarma menyimpulkan Singapura, bersama Malaysia, Thailand, dan Indonesia, menghadapi tantangan berkelanjutan dalam menjaga Selat Malaka, yang rawan pembajakan. Akuisisi platform pertahanan canggih oleh Singapura menunjukkan upaya strategisnya untuk memerangi pembajakan dan memastikan navigasi yang aman melalui Selat Malaka.

Lebih jauh, sambung dia, negara ini juga menghadapi kerentanan terseret ke dalam perebutan kekuasaan regional antara pemain yang lebih besar seperti AS dan Tiongkok. Karena itu, Singapura akan terus berinvestasi secara stabil dalam pertahanan selama dekade ini.

“Dengan demikian, strategi pertahanan negara yang berwawasan ke depan menggarisbawahi tekadnya untuk beradaptasi dengan tantangan keamanan yang terus berkembang sambil memperkuat kedudukan regionalnya dan menjaga rute perdagangan maritim yang penting.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post India Pimpin Jumlah IPO Terbanyak sepanjang 2024 di Asia Pasifik
Next Post Awali 2025, Sebaiknya Fokus di 4 Saham Ini untuk Cari Cuan

Member Login

or