1
1

STMA Trisakti Buka Prodi S1 Aktuaria

    Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti resmi membuka Program Studi (Prodi) S1 Aktuaria pada 11 Juli 2019 di Kampus STMA Trisakti, Jakarta Timur. Peluncuran prodi baru ini juga dirangkai dengan acara HRD Gathering perusahaan asuransi di Indonesia yang ke-13, serta sharing knowledge bertema “Pemenuhan Aktuaris Perusahaan di Tengah Kelangkaan Ketersediaan”.

   Tampil sebagai pembicara pada sesi sharing knowledge adalah Direktur Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia (READI) Bill Duggan yang membahas pentingnya peran seorang aktuaris dalam suatu perusahaan. Duggan mengatakan bahwa aktuaris dengan metode ilmu statistik dan matematika akan berperan membuat perkiraan, memprediksi, mengkalkulasi, serta membuat perencanaan model atau produk asuransi. “Ketiadaan aktuaris akan menyulitkan perusahaan asuransi dalam memperhitungkan risiko, menentukan uang cadangan (reserve) atau kewajiban kepada nasabah serta penentuan harga untuk setiap produk,” jelasnya.

   Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) Fauzi Arfan yang saat memberikan sambutan menerangkan bahwa jumlah pelajar di Indonesia yang mengambil jurusan aktuaria saat ini ada sekitar tiga ribuan orang. Menurut dia, kita mencanangkan bahwa pada tahun 2030 Indonesia bisa menjadi negara yang mengeskpor tenaga aktuaria ke negara-negara Asia Tenggara. Kalau dilihat saat ini, lanjut Fauzi, dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Indonesia sudah lebih advance di bidang aktuaria ini.

    Fauzi menambahkan adanya aturan OJK yang mewajibkan ada aktuaris di perusahaan asuransi umum, hingga saat ini belum terpenuhi 100 persen. Artinya, potensi bidang aktuaria ini sangat besar. Pengembangannya saat ini masih sebatas di asuransi jiwa. “Saya yakinkan, bahwa profesi aktuaris di Indonesia itu masih sangat potensial. Bahkan, di dunia pun jumlah aktuaris masih sangat terbatas. Jumlahnya belum jutaan. Artinya potensi untuk pengembangan aktuaria ini masih sangat besar. Jadi, saya sangat menyambut positif adanya program studi ini,” katanya.

    Hadir pula Deputi Komisioner Pengawas IKNB I OJK Anggar B Nuraini yang meyakini dengan dibukanya program studi khusus akturia ini akan menambah percepatan pemenuhan jumlah aktuaris di Indonesia. Saat menyampaikan sambutan, Anggar mengapresiasi STMA Trisakti atas upayanya di usia ke-35 tahun ini untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul, khususnya di bidang perasuransian.

    Anggar menegaskan aktuaris sangat berperan penting dalam penilaian dan penghitungan penilaian risiko. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah dan OJK telah memasukkan substansi kewajiban perusahaan asuransi untuk memiliki aktuaris baik di dalam undang-undang maupun POJK. “Dari data yang ada saat ini, masih ada kesenjangan antara jumlah aktuaris di Indonesia dengan kebutuhan industri. Kita berharap STMA Trisakti dapat bekerjasama dengan PAI untuk mengadakan penyataraan mata kuliah tertentu dengan ujian kompetensi yang dikeluarkan oleh pihak terkait,” ujar Anggar.

    Sementara itu Ketua STMA Trisakti Ariyanti Suliyanto menerangkan untuk prodi baru ini, STMA Trisakti telah membuka pendaftaran tahun akademik 2019-2020 yang perkuliahannya akan dimulai pada bulan September 2019. “Jumlah SKS yang ditempuh di prodi ini sebanyak 144 dengan masa studi delapan semester. Lulusan prodi ini akan menyandang gelar S.Aktr,” ungkap Ariyanti. B. Firman

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Penurunan Suku Bunga Acuan BI Diharapkan Menjadi Stimulus Di Tengah Ketidakpastian Global
Next Post “Electra” Gandeng CIU Luncurkan Smart Ticket

Member Login

or