1
1

3 Strategi Ini Bikin Saham Telkom Indonesia (TLKM) Diburu Investor Asing

Media Asuransi – Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ditutup turun 1,16% di Rp3.400/saham pada perdagangan Selasa kemarin, 24 Agustus 2021. Koreksi itu sedikit banyak membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar 0,33% di 6.089 mengingat kapitalisasi pasar TLKM mencapai Rp337 triliun.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan saham TLKM ditransaksikan Rp233 miliar dengan volume perdagangan 69 juta saham. Dalam sepekan saham induk Telkomsel ini naik 1,8% dan sebulan naik 7,26%. Dalam 3 bulan terakhir saham TLKM juga naik 7%.

Asing sudah mengakumulasi saham BUMN ini sebesar Rp33 miliar di pasar reguler, sepekan asing masuk Rp567 miliar, dan sebulan asing net buy Rp969,21 miliar. Dalam 3 bulan asing membeli saham TLKM Rp2,1 triliun dan year to date asing masuk Rp5,26 triliun. 

Baca juga: Kuartal II, Laba Bersih Emiten Properti Tancap Gas

Secara kinerja, Telkom masih mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp6,01 triliun pada kuartal I/2021, naik 2,59% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp5,86 triliun. Kenaikan perolehan laba bersih ini berimbas pada kenaikan nilai per saham dasar TLKM menjadi Rp60,71 per saham dari sebelumnya Rp59,17 per saham.

Meski demikian, Telkom membukukan pendapatan Rp33,94 triliun atau turun 0,73% dari tahun sebelumnya Rp34,19 triliun.

Kontribusi terbesar pendapatan TLKM masih disumbang dari segmen pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika senilai Rp19,14 triliun, sedikit turun dari tahun sebelumnya Rp19,20 triliun.

Kabar baiknya, manajemen saat ini terus fokus pada strategi digitalisasi. Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Muhamad Fajrin Rasyid, dalam acara Telkom Talks Spesial HUT 56 Tahun Telkom Indonesia, 6 Juli lalu membeberkan ada tiga strategi besar.

Pertama, fokus mengembangkan sistem yang memiliki peran besar untuk akselerasi. Kedua, bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari perusahaan rintisan atau lembaga pemerintahan lain. Ketiga, terbuka berinvestasi atau mengakuisisi startup atau pihak-pihak yang dapat menambah value added.

Baca juga: MAP Boga Adiperkasa (MAPB) Kembali Bawa Subway ke Indonesia

Telkom melalui anak usahanya Telkomsel telah berinvestasi ke Gojek. Telkom juga telah memiliki venture capital yang bernama MDI Ventures dan banyak berinvestasi di startup dalam 2-3 tahun terakhir, termasuk di Kredivo.

Adapun induk usaha Kredivo, FinAccel juga bakal menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat (AS).

Pada Mei 2021, Telkom berinvestasi di Gojek senilai US$300 juta (sekitar Rp4,3 triliun). Ini melajutkan investasi pada November 2020, yakni Telkom lewat Telkomsel menyuntikan dana US$150 juta (sekitar Rp2,1 triliun), sehingga total dana investasi ke Gojek kini mencapai Rp6,4 triliun.

Pertengahan Agustus ini, Telkom juga menggandeng PT Microsoft Indonesia. Tujuan akhir dari kemitraan ini untuk meningkatkan kinerja perusahaan ke depannya.

VP Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono, mengatakan setelah nota kesepahaman ditandatangani kedua belah pihak, nantinya akan dilanjutkan dengan kesepakatan implementasi kerja sama oleh kedua pihak yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kuartal II, Laba Bersih Emiten Properti Tancap Gas
Next Post Kuartal II/2021, Premi Asuransi Umum Tumbuh 2,1 Persen

Member Login

or