1
1

Kuartal II/2021, Premi Asuransi Umum Tumbuh 2,1 Persen

Media Asuransi – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan bahwa industri asuransi umum berhasil mencatatkan kinerja yang positif di kuartal II/2021 jika dibandingkan dengan pencapaian pada kuartal II/2020. Pendapatan premi asuransi umum pada kuartal II/2021 tercatat meningkat 2,1 persen secara year on year (yoy). Di sisi lain, nilai klaim yang dibayar asuransi umum justru turun 23,1 persen yoy dalam periode yang sama.

AAUI melaporkan bahwa premi asuransi umum per kuartal II/2021 tercatat sebesar Rp38,37 triliun, bertambah Rp772 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp37,60 triliun. Menurut Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik, Riset & Analisa, Trinita Situmeang, premi terbesar disumbangkan lini usaha asuransi properti yakni sebesar Rp10,97 triliun atau naik 16,1 persen (Rp1,52 triliun) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp9,45 triliun.

Menurut Trinita, pertumbuhan ini ini tak lepas dari kondisi perekonomian yang mulai pulih dari pandemi Covid-19. “Kita melihat bahwa sudah ada kontribusi nyata dari asuransi mikro yang tercatat di asuransi properti atau harta benda. Ini merupakan skenario jenis produk dari industri asuransi umum untuk bisa memproteksi mereka terhadap bencana. Kalau ini menyebar dan bertambah banyak, ini tentu berdampak positif buat industri,” jelasnya dalam dalam jumpa pers secara daring, Rabu, 25 Agustus 2021.

|Baca juga: AAUI Berharap Penurunan PMI Manufaktur Tidak Berlanjut

Dalam kesempatan yang sama, Eksekutif AAUI, Dody AS Dalimunthe, bahwa segmen ritel memang punya dampak terhadap peningkatan lini usaha asuransi properti. Terutama dari nasabah perbankan yang berpotensi mendapatkan relaksasi kredit pemilikan rumah (KPR), yang berpengaruh terhadap penambahan periode asuransi, sehingga premi ikut berpotensi bertambah.

Trinita menambahkan, penyumbang premi terbesar kedua adalah lini usaha asuransi kenadaraan bermotor dengan nilai premi sebesar Rp7,40 triliun di kuartal II/2021. Nilainya turun 5,2 persen jika dibandingkan dengan nilai premi lini usaha ini pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp7,81 triliun.

Di posisi ketiga penyumbang premi terbesar adalah lini usaha asuransi kredit yang mencatatkan premi sebesar Rp5,87 triliun, naik 1,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,78 triliun. Sedangkan di posisi keempat ada lini usaha asuransi kecelakaan diri dan kesehatan dengan premi Rp4,22 triliun, naik 1,5 persen dari Rp4,15 triliun di kuartal II/2020.

|Baca juga: AAUI: Banjir Stimulus Bakal Tingkatkan Kebutuhan Asuransi

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik, Riset & Analisa, Trinita Situmeang, juga menjelaskan bahwa di kuartal II/2021 ini klaim asuransi umum turun 23,1 persen, yakni dari Rp17,05 triliun di kuartal II/2020 menjadi Rp13,11 triliun di periode yang sama tahun ini. Penurunan klaim terbesar dari segi nilai dibukukan lini usaha asuransi kredit yang klaimnya turun Rp1,62 triliun (-39,5 persen yoy), yakni dari Rp4,1 triliun di kuartal II/2020 menjadi Rp2,48 triliun di periode yang sama tahun ini.

Lini usaha kedua yang menyumbang penurunan klaim terbesar adalah asuransi kendaraan bermotor, yakni turun Rp1,09 triliun (-27,5 persen yoy) yakni dari Rp3,97 triliun per kuartal II/2020 menjadi Rp2,88 triliun per kuartal II/2021. Sementara itu klaim lini usaha asuransi properti turun Rp843 miliar (-23,1 persen) yakni dari Rp3,65 triliun per kuartal II/2020 menjadi Rp2,81 triliun per kuartal II/2021. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 3 Strategi Ini Bikin Saham Telkom Indonesia (TLKM) Diburu Investor Asing
Next Post Jaring Masukan Pengembangan Keuangan Syariah, Pemerintah Gelar AIFC Ke-5

Member Login

or