1
1

AAUI Sebut Industri Asuransi Umum Tetap Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan | Foto: Media Asuransi/Sarah Dwi Cahyani

Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan siap berusaha keras untuk mendorong pertumbuhan industri asuransi umum di tahun ini. Namun, upaya itu perlu mendapat dukungan dari berbagai macam pihak baik dari pemerintah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

“Kami selalu sampaikan, kami minta ada regulasi yang perlu dideregulasi. Di sini juga kami sudah meminta waktu kepada Komisi XI DPR RI untuk melakukan dengar pendapat,” kata Ketua Umum AAUI Budi Herawan kepada Media Asuransi, dikutip Senin, 1 Desember 2025.

Sebelumnya, ia mencatat, setiap tahunnya industri asuransi umum bisa tumbuh dua digit. Akan tetapi, hantaman keras akibat ekonomi global membuat pertumbuhan double digit di industri asuransi tidak bisa tercapai pada tahun ini. Namun, AAUI mengupayakan agar industri asuransi umum bisa tetap tumbuh.

“Karena saya pikir dengan dana kelolaan hampir kurang lebih Rp112 triliun, yang setiap tahunnya sebelum kejadian ekonomi global yang meng-hit ini, kita biasa bisa tumbuh dua digit, tapi tahun ini kita tidak bisa mencapai dua digit. Tapi paling tidak seperti yang saya sampaikan, ada pertumbuhan,” jelasnya.

Namun, dirinya menegaskan, perlambatan pertumbuhan bukan hanya terjadi di industri asuransi Tanah Air tapi juga terjadi dalam skala perekonomian nasional. “Tapi ini bukan hanya persoalan di industri perasuransian, tapi secara nasional pun sama,” ungkapnya.

“Karena pemerintah juga sudah dalam tanda kutip menyampaikan kemungkinan pertumbuhan ekonomi (Indonesia) ada di kisaran 5,5 (persen) atau 5,3 persen dari yang ditargetkan delapan persen,” tuturnya.

Dengan kondisi itu, masih kata Budi, industri asuransi umum berupaya secara maksimal agar bisa terus tumbuh. “Kami juga tetap mengupayakan semaksimal mungkin industri kita bisa tetap tumbuh. Walau kita melihat memang, kalau dari APBN, sektor jasa keuangan hanya mendapatkan porsi 14 persen sekian, dari APBN,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bos Manulife Indonesia: Literasi Keuangan Hak Fundamental bagi Penyandang Disabilitas
Next Post Bos AAUI Harap Menkeu Purbaya Beri Relaksasi untuk Majukan Industri Asuransi Umum

Member Login

or