1
1

Antisipasi Krisis Ekonomi, Siapkan 5 Langkah Ini!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Sejak akhir tahun lalu hingga awal tahun ini tersiar kabar pemutusan hubungan kerja dimana-mana. Pabrik tekstil terbesar Asia Tenggara, Sritex gulung tikar dan mem-PHK puluhan ribu karyawan. Demikian pula dua pabrik sepatu merumahkan 3.500 karyawannya karena upah naik namun tidak dibarengi pesanan baru.

Pengamat Ketenagakerjaan Universtas Gadjah Mada (UGM) Tadjudin Nur Effendi mengatakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) marak terjadi sejak tahun lalu hingga awal tahun 2025 ini bakal berdampak pada perekonomian.

|Baca juga: Penyelamatan 50 Ribu Karyawan Sritex dari PHK Wajib Jadi Prioritas

Tadjudin mengatakan, bila kondisi ini terus berlanjut dan tak ada perbaikan secara serius dari pemerintah, di khawatirkan pada akhir tahun 2025 hingga awal tahun 2026 Indonesia bakal mengalami krisis.

Menghadapi ancaman resesi dan krisis ekonomi, pengelolaan keuangan harus menjadi perhatian. Pasalnya, saat resesi atau krisis ekonomi terjadi, biasanya akan mempengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok, pemutusan kerja alias PHK, hingga meningkatnya angka kemiskinan. Agar kondisi finansial pribadi dan keluarga tetap aman, berikut sejumlah tips keuangan yang harus dilakukan!

  1. Menyusun Anggaran Keuangan

Dalam menghadapi krisis ekonomi, langkah pertama yang penting adalah menyusun anggaran keuangan dengan bijak. Agar keuangan tidak jebol saat krisis ekonomi ini diperlukan perencanaan yang cermat, mulai dari identifikasi pengeluaran yang tidak penting, prioritaskan kebutuhan dasar, dan hindari utang yang berlebihan.

|Baca juga: Tips Investasi dari MAMI: Diversifikasi, Kunci Mengelola Risiko dan Mengoptimalkan Return di Tengah Fluktuasi

Anda bisa mengatur ulang prioritas dalam daftar belanja bulanan. Di luar kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pokok, penghematan dapat ditujukan untuk kebutuhan tersier, seperti membatasi pembelian barang-barang mewah, liburan ke luar negeri, atau hal lain yang bersifat konsumtif.

Dengan menyusun anggaran yang efisien, kamu dapat mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik, menjaga stabilitas, dan mengatasi krisis ekonomi dengan lebih sukses.

  1. Cari alternatif penghasilan selain dari gaji utama

Jika Anda sudah memiliki bisnis sampingan maka penghasilan dari bisnis sampingan akan membantu sekali keuangan di saat krisis. Untuk yang belum memiliki usaha sampingan, Anda perlu mencoba supaya Anda tidak hanya mengandalkan gaji bulanan dari pekerjaan utama. Untuk memulainya, Anda bisa memanfaatkan hobi sebagai pekerjaan sampingan, misalnya jual beli tanaman hias, jual burung atau ikan hias. Dengan modal yang tidak terlalu besar Anda sudah bisa membuka usaha tanpa meminjam dana dari bank yang berisiko membebani keuangan Anda.

  1. Pastikan pembayaran cicilan atau utang lancar

Setelah menyisir daftar pengeluaran, alokasi dana dari pengeluaran tersier bisa dialihkan untuk tambahan uang melunasi utang atau cicilan. Sebelum krisis ekonomi melanda, Anda perlu memastikan utang atau cicilan tetap dibayar sesuai temponya. Hal ini harus diperhatikan agar profil Anda tidak masuk dalam BI Checking atau skor kredit tetap berada di kategori yang baik, agar tidak sulit mendapat pembiayaan dari bank di masa depan.

  1. Investasikan dana ke aset berisiko rendah

Selain di tabungan, investasi menjadi langkah tepat untuk mengamankan uang. Dalam situasi krisis ekonomi Anda harus jeli dalam memilih instrumen investasinya. Hindari jenis investasi yang berisiko tinggi agar nilainya tidak melorot. Pilihlah aset beresiko rendah seperti emas, obligasi, atau deposito.

  1. Manfaatkan voucher belanja

Keberadaan voucher belanja yang belum digunakan di dompet bisa membantu mengurangi pengeluaran saat krisis ekonomi. Kalau belum punya voucher, Anda bisa melakukan pencarian diskon dan penawaran khusus. Cari voucher belanja untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, pakaian, dan keperluan rumah tangga.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pemerintah Siapkan Strategi Hadapi Mudik Lebaran 2025
Next Post Ini 4 Saham yang Berpotensi Cuan Tebal saat IHSG Uji Level 6.762

Member Login

or