Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas kembali melonjak ke rekor tertinggi pada Jumat malam kemarin seiring investor mengalihkan dana ke aset safe-haven di tengah kekhawatiran perang perdagangan global yang dipicu oleh tarif terbaru Presiden AS Donald Trump.
|Baca juga: Emas Makin Berkilau Usai Pengumuman Tarif Mobil Impor
Kenaikan harga emas disebabkan faktor utama pembelian emas fisik oleh bank-bank sentral di berbagai belahan dunia. Emas diperkirakan akan sentuh level berikutnya 4.000 per troy ons di tahun depan atau akhir tahun ini.
Para investor yang sangat optimistis telah lama melihat hal ini akan terjadi, dan beberapa sudah melihat jauh melampaui tonggak sejarah ini.
|Baca juga: Tarif Impor AS Dibalas Eropa, Emas Sentuh Rekor Tertinggi
Salah satunya adalah CEO dan pendiri DoubleLine Jeffrey Gundlach, yang mengatakan kepada para investor selama panggilan konferensi minggu lalu bahwa ia yakin logam kuning itu akhirnya bisa mencapai $4.000 per troy ons. Alasan utamanya, katanya, adalah “lintasan yang sangat tajam dan curam” di mana bank-bank sentral di seluruh dunia membeli emas batangan.
Dikutip dari Mining.com, bank-bank sentral dianggap sebagai sumber utama permintaan emas, dan karenanya merupakan faktor penting yang menopang harga. Menurut data yang dikumpulkan oleh World Gold Council, mereka telah membeli lebih dari 1.000 ton logam selama tiga tahun berturut-turut, dan diperkirakan akan tetap aktif pada tahun 2025.
“Pembelian berkelanjutan menyoroti pentingnya emas secara strategis dalam cadangan resmi, terutama karena bank-bank sentral menghadapi risiko geopolitik yang meningkat,” tulis seorang pimpinan penelitian senior di WGC baru-baru ini. China, misalnya, telah menambah cadangan emasnya selama empat bulan berturut-turut sejak November 2024.
Mengutip Reuters, Jumat, 28 Maret 2025, harga emas spot naik 0,7 persen menjadi US$ 3.077,48 per troy ons setelah mencapai rekor tertinggi kedelapan belas tahun ini di US$ 3.086,21 di awal sesi AS. Harga emas naik 1,8 persen selama pekan ini dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
Emas menjadi pelarian investor setelah data ekonomi AS semalam menunjukkan pesimisme masyarakat AS memandang ekonomi AS ke depan.
Indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) hanya naik 0,4 persen pada bulan Februari, berselisih tipis dibandingkan dengan ekspektasi analis sebesar 0,3 persen, sama dengan kenaikan Januari.
Survei Universitas Michigan menunjukkan ekspektasi inflasi 12 bulan konsumen melonjak ke level tertinggi dalam hampir 2-1/2 tahun pada bulan Maret, dan mereka memperkirakan inflasi akan tetap tinggi setelah tahun depan.
Hal ini memupuskan harapan Federal Reserve akan menurunkan bunganya hingga tiga kali dki tahun ini. Pasar memprediksi Fed maksimal menurunkan bunga dua kali maksimal 50 basis poin.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News