1
1

Bappenas: Indonesia Naik Kelas Jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas

   Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa Indonesia akan segera naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah ke atas. “Data yang kami ambil menunjukkan paling lambat th 2020 indonesia naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah ke atas. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam lima tahun mengangkat Indonesia jadi negara berpendapatan negara menengah ke atas,” katanya dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Menakar Manfaat AM IMF-WBG 2018”, di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Jakarta, 17 September 2018.

  Menurut Bambang, ini menjadi tema Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (AM IMF-WBG) di Bali dan mempunyai misi bagaiana negara di dunia menjadi negara berpendapatan tinggi. “Saya akan fokus dampak dan manfaat AM IMF WBG. Kita fokus ke Bali. Sebenarnya AM IMF dikategorikan sebagai mega meetings, dampak dari mega meeting bisa dilihat dari efek yang tidak kelihatan, yaitu efek infrastruktur, lalu image effect, ini menujukkan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah megameetings, yang saya bicarakan lebih kepada efek yang terlihat,” paparnya.

   Pada pertemuan nanti, masih menurut Bambang akan ada 189 negara dengan 19.800 peserta, terdiri dari 5.050 peserta delegasi dan 14.750 non delegasi. Perkiraan lama tinggal 13.000 peserta mancanegara dan 1.750 Indonesia adalah sembilan hari, yakni enam hari saat penyelenggaraan, dua hari sebelum acara, dan satu hari sesudah acara. “Ini masih perkiraan konservatif,” tukas Bambang.

   Dia melanjutkan bahwa cara menghitung dampak ekonomi adalah dari persiapan, yaitu infrastruktur yang dibangun, kemudian tahapan penyelenggaran acara. Pemerintah juga menggunakan estimasi pengeluaran pengunjung. “Dampak langsung kita lihat dari investasi pemerintah, ditambah penyelenggaraan sendiri dan pengeluaran pengunjung. Dampak tidak langsung seperti dampak UMKM sehinngga bisa menghirtung penambahan lapangan kerja. Dampak keluaran langsung selama 2017-2018 Rp5,9 triliun, utamanya untuk infrastruktur Rp3 triliun, terkait dengan AM IMF-WBG tapi bukan hanya untuk acara ini saja. Contohnya seperti underpass Ngurah Rai, pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana,” jelasnya.

    Menurut Bambang, kegiatan ini akan membuat pertumbuhan ekonomi Bali terdongkrak. “Dengan adanya acara ini maka pertumbuhan ekonomi Bali menjadi 6,54 persen.  Tambahannya itu dari sektor konstruksi, hotel, makanan dan minuman. Jadi ini poinnya, akan naik pertumbuhan ekonomi akan naik dari 5,9 persen menjadi 6,54 persen karena adanya AM IMF WBG,” jelasnya. Ditambahkan, jumlah kesempatan kerja bertambah sebanyak 32.700. Ini baik untuk warga Bali, upah riil naik 1,13 persen, kesempatan kerja naik 1,26 persen. “Jadi kita bisa lihat betapa luar bisa dampak mega meetings ini,” tegasnya lagi.

   Selain Bambang Brodjonegoro, hadir dalam FMB 9 kali ini adalah Menko Kemaritiman RI  Luhut Binsar Panjaitan, Deputi Gubernur BI Bidang VI Dody Budi Waluyo, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu RI Suahasil Nazara, Staf Khusus Menteri BUMN RI Sahala Lumban Gaol, dan Gubermur Bali I Wayan Koster. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI: Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, Ajang Unjuk Gigi Ekonomi Indonesia
Next Post Kerja Sama Pemasaran Asuransi BNI Life & Futuready

Member Login

or