1
1

Belasan BUMN Terima Suntikan Modal Rp106,35 Triliun

Media Asuransi – Setelah melakukan rapat kerja dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) akhirnya menyetujui suntikan modal kepada BUMN senilai total Rp106,35 triliun. Suntikan modal atau Penyertaan Modal Negara (PMN) ini akan digunakan untuk menggarap proyek infrastruktur pemerintah dan merestrukturisasi permodalan BUMN. 

PMN diberikan untuk dua periode, yaitu semester II/2021 senilai Rp33,9 triliun rupiah dan tahun 2022 senilai Rp72,449 triliun.

“Komisi VI DPR RI dapat menyetujui usulan tambahan penyertaan modal negara tahun anggaran 2021 sebesar Rp33,9 triliun, untuk penanganan Covid-19 dan untuk menggerakkan perekonomian nasional, setuju,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, saat rapat kerja bersama Kementerian BUMN, Rabu, 14 Juli 2021. 

Baca juga: Digibank Masuk Reksa Dana, Tawarkan Layanan 100% Digital

Untuk semester II/2021, akan ada 3 BUMN yang menerima PMN, yaitu PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menerima Rp7,9 triliun untuk restrukturisasi dan menguatkan permodalan. Lalu PT Hutama Karya akan menerima Rp19 triliun untuk proyek Tol Trans Sumatra, dan PT KAI akan menerima Rp7 triliun rupiah untuk proyek LRT dan penurunan base equity KICC (perusahaan yang penggarap proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung).

“Kebutuhan PMN tambahan semuanya untuk penugasan penyelesaian,” kata Menteri BUMN Erick saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI. 

Sedangkan, untuk tahun 2022, ada 12 BUMN yang akan menerima PMN. Empat emiten di antaranya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan menerima Rp7 triliun untuk meningkatkan Tier 1 Capital dan capital adequacy ratio (CAR), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menerima Rp2 triliun untuk meningkatkan Tier 1 Capital dan CAR, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menerima Rp3 triliun menguatkan permodalan dalam rangka restrukturisasi, dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menerima Rp2 triliun untuk proyek tol DIY-Solo, DIY-Bawen, dan proyek SPAM Karian.

Baca juga: Kelangsungan Bisnis Multistrada Arah Sarana (MASA) Terdampak Covid-19

Meskipun telah menyetujui besaran dan nominal anggaran tersebut, DPR meminta Kementerian BUMN untuk mengalokasikan sebagian dana tersebut kepada BUMN Farmasi dan Pertamedika HIC. Permintaan ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan tempat tidur, ruang ICU, vitamin, dan obat-obatan di masa pandemi.

Pemberian suntikan modal kepada BUMN infrastruktur diharapkan dapat membantu kelancaran proyek-proyek yang sedang berlangsung. PMN juga akan memperkuat struktur permodalan BUMN perbankan.

Karena sejumlah BUMN tersebut juga listed di BEI, maka pemberian PMN kemungkinan besar akan diikuti dengan rights issue, sehingga investor publik akan perlu menyiapkan dana untuk mengikuti penambahan modal tersebut jika tidak ingin terdilusi. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Digibank Masuk Reksa Dana, Tawarkan Layanan 100% Digital
Next Post Bank BJB (BJBR) Terbitkan Obligasi Subordinasi Rp1 Triliun

Member Login

or