Media Asuransi, GLOBAL – AM Best dalam laporannya menyampaikan, dengan adanya kecerdasan buatan (AI) yang terus memberikan dampak di seluruh industri, dengan mentransformasi proses penjaminan asuransi dan rantai nilai dengan meningkatkan efisiensi dan meningkatkan akurasi. Teknologi ini juga menciptakan potensi bagi perusahaan asuransi untuk lebih meningkatkan produktivitas dan meminimalkan, bahkan menghilangkan sentuhan manusia.
Lembaga pemeringkat AM Best menjelaskan bahwa meskipun tingkat perekrutan menurun dan PHK tampaknya meningkat di seluruh industri asuransi, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa AI adalah penyebab utama hilangnya pekerjaan, setidaknya pada tahap awal ini.
Menurut Best, PHK yang terjadi baru-baru ini di seluruh industri lebih cenderung masuk ke dalam kategori siklus, bukan struktural.
Direktur Senior, Riset dan Analisis Industri AM Best, Sridhar Manyem, mengatakan bahwa perusahaan asuransi personal, termasuk perusahaan asuransi mobil dan pemilik rumah, adalah yang paling terpengaruh oleh PHK saat ini. Rasio kerugian dan marjin underwriting perusahaan asuransi tertekan oleh inflasi biaya kerugian, kapasitas dan harga reasuransi serta meningkatnya risiko iklim.
Namun, Best memperingatkan bahwa karena kemampuan AI terus meluas dan perusahaan asuransi terus menjadi lebih nyaman dengan teknologi, terutama dalam menggunakannya untuk proses bisnis, baik melalui upaya mereka sendiri atau dengan melakukan outsourcing, otomatisasi pada akhirnya akan berdampak pada tingkat pekerjaan di industri dan pekerjaan yang lebih luas.
“Potensi premi yang lebih rendah dan fleksibilitas yang lebih besar dalam batas pertanggungan, dapat membantu mengurangi biaya dan menghasilkan penghematan bagi perusahaan asuransi dan pelanggan,” ujar Sridhar Manyem dikutip dari Reinsurance News.
Menariknya, sebuah studi baru yang baru-baru ini diluncurkan oleh FintechOS menunjukkan bahwa 73% eksekutif asuransi di Inggris mengantisipasi bahwa AI Generatif pada akhirnya akan mengambil pekerjaan mereka. Sekitar 25% dari mereka yang disurvei menggambarkan diri mereka merasa takut, sementara 23% mengaku merasa penasaran dengan teknologi tersebut.
Selain itu, bagian lain dari rantai nilai asuransi, seperti layanan pelanggan, pembuatan polis, penanganan klaim, dan area yang menggunakan pemrosesan dokumen dan gambar, juga dapat ditingkatkan dengan munculnya model bahasa yang besar.
|Baca juga: Aon: Artificial Intelligence Akan Berdampak pada Pasar Asuransi
Direktur AM Best, Edin Imsirovic, mengatakan bahwa ketika kemampuan AI meluas dan perusahaan asuransi menjadi lebih nyaman menggunakan AI untuk proses bisnis, baik melalui upaya mereka sendiri maupun dengan melakukan outsourcing, otomatisasi akan berdampak pada tingkat ketenagakerjaan di industri dan pekerjaan yang lebih luas lagi.
Best juga menyoroti potensi AI Generatif untuk memberikan dampak pada beberapa aplikasi. Hal ini termasuk menulis kode, membuat konten pemasaran, menganalisis dokumen hukum, dan menyediakan layanan pelanggan.
Namun, mengingat fakta bahwa teknologi ini masih dalam tahap awal, memiliki keahlian manusia yang tersedia dalam waktu dekat sangatlah penting. “Ke depannya, penting untuk memahami berbagai cara teknologi AI dapat membantu perusahaan asuransi,” ujar Edin.
Contoh utamanya adalah bagaimana AI dapat membantu perusahaan asuransi untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang pelanggan mereka melalui kumpulan data yang tidak mungkin dilakukan melalui penjaminan tradisional.
Dengan hanya menganalisis data dalam jumlah besar seperti demografi dan preferensi pelanggan, teknologi ini dapat membantu organisasi mengidentifikasi tren dalam profil risiko, serta mengembangkan solusi yang disesuaikan untuk setiap pelanggan.
Selain itu, Best mencatat bahwa AI juga dapat memberikan penilaian risiko secara real-time dan memfasilitasi pengambilan keputusan. Hasilnya, hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan pasar dengan cepat dan menawarkan harga yang lebih sesuai dengan risiko yang mendasarinya.
Dengan menggunakan analitik prediktif untuk mengukur risiko dengan lebih baik dan menyediakan data real-time untuk penawaran harga sesuai permintaan, perusahaan asuransi dapat menyesuaikan kebijakan berdasarkan kebutuhan setiap klien.
Best juga memperingatkan bahwa dampak dari disrupsi AI saat ini masih belum dapat dipastikan, yang sebagian besar jatuh pada tujuannya untuk meniru kecerdasan manusia.
Masalah privasi dan keamanan data sangat penting bagi sektor asuransi mengingat sensitivitas data konsumen. Penggunaan bentuk AI yang lebih canggih seperti AI generatif memang menimbulkan banyak kekhawatiran tambahan tentang penggunaan moral dan perlindungan data yang dapat menjadi penghalang adopsi.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News