1
1

Berikut Tips Membuat Dagangan Laris di Marketplace

Ilustrasi. | Foto: Shopee

Media Asuransi, JAKARTA – Memasarkan produk melalui jalur daring atau online melalui marketplace sudah menjadi keniscayaan di tengah penggunaan internet yang kian masif dan meluas. Perkembangan teknologi khususnya di dunia digital hingga saat ini semakin memudahkan pekerjaan manusia, salah satunya dalam hal memasarkan produk atau jasa.

Banyak orang menggunakan marketplace untuk berjualan karena dianggap lebih aman dan praktis. Aman, karena penjual dan pembeli tidak akan berisiko kehilangan uang atau barangnya disebabkan pengelola marketplace mengatur uang dari pembeli akan diterima penjual saat barang sudah confirmed diterima pembeli, yaitu saat kurir memfoto pembeli saat menerima barang.

|Baca juga: Begini Cara Bukalapak (BUKA) Pertajam Strategi Demi Tumbuh Berkelanjutan

Namun demikian, jumlah penjual di sebuah platform marketplace saat ini sangat banyak, mencapai ribuan untuk item sama, dengan calon pembeli yang juga melimpah. Pembeli memiliki banyak pilihan, dengan mengecek barang dari segi harga, tampilan dan kualitas, yaitu dengan membaca review dan rating yang disematkan pembeli terdahulu.

Belum tentu juga lapak kita tampil di halaman muka platform karena padatnya penjual, sementara kalau lapak di halaman belakang tentu tidak dilirik calon pembeli.

Bagaimana memenangkan persaingan yang ketat ini? Kira-kira hal apa ya, yang bisa dilakukan agar penjualan di marketplace bisa maksimal?

  1. Pilih marketplace ternama dan terpercaya

Tips pertama adalah memilih marketplace yang terpercaya dan sudah dikenal masyarakat luas. Marketplace ini gencar beriklan di media elektronik maupun media online.

Mengapa marketplace terkenal? Karena marketplace yang demikian sudah menjadi top of mind masyarakat, seperti halnya merek mie instan atau air mineral yang terkenal itu. Dan marketplace itu sudah memiliki banyak pelanggan atau pengunjung.

Dengan calon pembeli yang melimpah lapak Anda akan semakin mudah ditemukan oleh konsumen. Dari sisi pembeli, tentunya juga merasa lebih aman membeli di marketplace tersebut.

  1. Buat lapak online di beberapa marketplace

Selain di satu platform marketplace, buka lapak di marketplace lain yang memiiiki pembeli banyak juga merupakan pilihan tepat. Lapak Anda bisa menjaring lebih banyak konsumen dan keuntungan. Membuka toko atau lapak online di beberapa marketplace sama saja dengan Anda membuka beberapa cabang  toko offline.

Misalnya, satu lapak online Anda memberi omzet Rp5 juta per bulan, maka dengan membuat lapak online di empat marketplace, bisa mendatangkan potensi omzet hingga Rp20 juta per bulan.

|Baca juga: Bos ShopeePay: Layanan Keuangan Digital Berpotensi Buka Akses Tanpa Batasan Wilayah

3. Buat foto serta deskripsi produk yang menarik

Konten merupakan bagian penting dari jualan di marketplace. Pasang foto produk yang menarik. Sertakan gambar produk dari berbagai sudut pandang dan optimalkan judul. Selain gambar dan keterangan produk yang ditulis informatif dan menarik, buat juga konten dalam bentuk video yang menarik yang dapat membuat konsumen lebih tergiur untuk membeli produk jualan. Mulailah juga menjual barang secara live di platform marketplace tersebut.

Jualan live (live shopping) menawarkan interaksi langsung dan real-time dengan pelanggan, memungkinkan presentasi produk yang lebih dinamis dan personal, sementara jualan non-live, melalui posting foto/video lebih fokus pada konten yang telah dipersiapkan dan menjangkau audiens yang lebih luas.

4. Jual dengan harga wajar dan sering berpromosi

Saat konsumen searching sebuah produk di marketplace, tentu marketplace akan menampilkan banyak produk serupa dalam kategori yang sama. Di situ tertera harga yang beragam dan tentu, sebagai konsumen, akan mempertimbangkan harga sebelum memutuskan pembelian.

Sebagai penjual adalah memastikan harga produk yang tepat. Usahakan untuk menjual dengan harga promo, bukan harga miring. Meskipun potongan harga promo yang kamu berikan tidak terlalu besar, menjual dengan harga promo akan memberikan dorongan bagi konsumen untuk segera membeli.

Karena harga promo akan memberi kesan bahwa harga akan menjadi lebih mahal setelah periode promo berakhir. Untuk merek yang sudah terkenal, orang umumnya sudah tahu berapa harga pasarannya. Kalau mematok harga terlalu miring, konsumen malah mencurigai keaslian produk tersebut.

Berikan promo secara rutin, seperti berupa cashback, gratis ongkir dan lain-lain. Kamu juga bisa membuat program promo bulanan seperti, 7.7, 8.8, dan seterusnya.

5. Pastikan ketersediaan produk

Pastikan juga produk yang kita tawarkan selalu tersedia sehingga pembeli tidak kecewa. Membuat produk selalu available juga membuat kita tidak kehilangan momen cuan besar di musim-musim di mana penjualan meningkat. Jika kita tidak bisa memastikan ketersediaan produk di toko kita, konsumen akan lari dan memilih belanja di toko lain.

Di sisi lain, pastikan stok produk yang kita siapkan dalam kondisi baik, terutama produk yang mudah rusak. Perhatikan tanggal kadaluwarsa dan kemasan barang.

|Baca juga: GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Catatkan EBITDA Rp386 Miliar pada 2024

6. Beri pilihan jasa pengiriman yang beragam

Beberapa pelanggan perlu kecepatan pengiriman barang. Beberapa tidak terlalu peduli kecepatan pengiriman, tegantung kebutuhan dan urgensi dari pembeli. Sebagai penjual kita memberi beragam pilihan jasa pengiriman karena bisa menentukan penjualan di marketplace. Dengan menawarkan banyak pilihan, konsumen bisa lebih bebas menentukan kapan mereka bisa menerima produk sesuai kebutuhan mereka.

Harga pengiriman juga bisa berbeda-beda, tergantung jarak dan juga perusahaan pengiriman. Misal pengiriman dengan Go-Send tentu lebih tinggi biayanya karena dikirim di hari yang sama (same day).  Dengan memberikan jasa pengiriman yang beragam, konsumen memiliki banyak pilihan yang fleksibel. 

7. Beri pelayanan terbaik ke pelanggan

Di tiap lapak di marketplace disediakan fitur chat untuk interaksi antara pelanggan dan penjual. Usahakan untuk membalas pesan dan menjawab pertanyaan konsumen dengan cepat, ramah, dan sopan, walau ada pertanyaan atau respons yang pahit dari konsumen.

Sebagian marketplace menampilkan persentase dan waktu chat dibalas berdasarkan histori interaksi pembeli-penjual. Semakin tinggi persentase, maka semakin bagus citra toko online. Jika Anda lama membalas atau malah tidak membalas sama sekali, calon pembeli bisa beralih ke toko pesaing.

Sebaliknya, layanan yang responsif akan berpengaruh positif pada rating dan review dari konsumen. Semakin tinggi dan positif review toko online Anda, maka akan semakin besar peluang untuk dilirik banyak konsumen.

8. Perhatikan ulasan dari pembeli

Platform e-commerce, termasuk marketplace, biasanya memberikan space review pembeli di bawah deskripsi produk. Ruang untuk ulasan pembeli ini jadi kesempatan bagi pembeli untuk menilai kualitas produk dan layanan barang atau jasa yang kita berikan.

Ulasan dari pembeli ini juga bisa menjadi masukan berharga bagi perkembangan toko daring. Tidak semua tanggapan yang kita terima positif, karena pasti ada ketidakpuasan. Namun  demikian, kritik pembeli bisa menjadi bahan perbaikan pelayanan di kemudian hari.

Demikian ulasan mengenai cara meningkatkan penjualan lewat marketplace. Semoga dengan melakukan tips ini, penjualan toko online Anda meningkat.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tips Berinvestasi Saat Pasar Saham Bearish
Next Post Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Member Login

or