1
1

Begini Cara Bukalapak (BUKA) Pertajam Strategi Demi Tumbuh Berkelanjutan

Ilustrasi. | Foto: Bukalapak

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memperkuat komitmen untuk terus menjadi pemimpin dalam ekosistem digital Indonesia melalui langkah-langkah strategis yang berfokus pada relevansi bisnis dan keberlanjutan. Hal itu sejalan dengan perayaan 15 tahun perjalanan yang penuh inovasi.

Sejak didirikan di 2010, BUKA telah berevolusi menjadi perusahaan dengan berbagai platform dan bisnis yang mendukung pelaku usaha kecil, mitra digital, dan konsumen di seluruh Indonesia. Di usia ke-15, BUKA tidak hanya merayakan pencapaian, tetapi juga mengumumkan penajaman fokus bisnis yang akan memperkuat posisinya di pasar.

|Baca juga: Bos ShopeePay: Layanan Keuangan Digital Berpotensi Buka Akses Tanpa Batasan Wilayah

|Baca juga: OJK Optimalkan Monitoring terhadap Pertumbuhan Piutang Pembiayaan Multifinance di 2025

Pada Oktober 2024, BUKA mengumumkan strategi jangka panjang yang mencakup restrukturisasi usaha dan fokus pada bisnis produk virtual, gaming, investasi, retail, serta Mitra Bukalapak. Salah satu langkah penting yang dilakukan BUKA adalah penghentian bertahap penjualan produk fisik di aplikasi dan situs web Bukalapak, yang akan dilaksanakan pada Februari 2025.

Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi kontribusi segmen produk fisik yang hanya menyumbang sekitar tiga persen dari total pendapatan BUKA. Dengan berfokus pada bisnis yang memiliki prospek jangka panjang yang lebih baik, BUKA bertujuan untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan Adjusted EBITDA yang positif dalam waktu dekat.

Posisi keuangan BUKA kuat dengan total kas, setara kas, dan investasi likuid Rp19 triliun per akhir kuartal III/2024. Dari dana IPO Rp21,85 triliun, sekitar Rp 11,9 triliun digunakan untuk modal kerja dan pengembangan bisnis. Sisanya akan digunakan pengembangan usaha BUKA dan entitas anak melalui modal kerja, pembelian aset, joint ventures, dan investasi.

Direktur Utama BUKA Willix Halim menegaskan langkah ini akan mendukung pertumbuhan perusahaan hingga akhir 2025. “Dengan penajaman strategi, BUKA akan menjadi perusahaan yang dapat memiliki pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ucapnya, dikutip Senin, 20 Januari 2025.

Segmen Online-to-Offline (O2O) dan marketplace tetap menjadi fokus BUKA. Model bisnis O2O yang memberdayakan UMKM kini menyumbang 40-50 persen dari total pendapatan perusahaan, sedangkan segmen marketplace menyumbang 50-60 persen.

|Baca juga: Satu Direksi Mandala Multifinance (MFIN) Mengundurkan Diri

|Baca juga: TikTok Tutup Aplikasinya di AS Mulai 19 Januari

Selain melalui aplikasi dan situs web Bukalapak, BUKA terus memperluas layanan seperti Mitra Bukalapak, BMoney, itemku, Lapakgaming, serta berbagai merek ritel seperti Rexus, Russ and Co, Pexio, dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Dengan inovasi dan transformasi yang berkelanjutan, BUKA akan terus memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha kecil, memanfaatkan teknologi untuk pertumbuhan bisnis, dan menciptakan nilai berkelanjutan bagi pelanggan, mitra, dan pemegang saham.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: Dow Jones Pimpin Penguatan Bursa Wall Street Jelang Pelantikan Trump
Next Post Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Member Login

or