Media Asuransi, JAKARTA – Jantung merupakan organ tubuh paling vital karena berdetak tanpa henti untuk mengalirkan darah yang membawa oksigen, zat makanan ke setiap bagian tubuh Anda dan juga membawa sisa racun dan kotoran ke ginjal untuk dikeluarkan melalui organ sekresi. Tetapi, tahukah Anda jika jantung dibantu oleh pompa lain yang membantu proses sirkulasi darah itu.
|Baca juga: PhilHealth Naikkan Tunjangan Penyakit Jantung hingga Ribuan Persen, Buat Apa?
Betis sering disebut “jantung kedua” karena berperan penting dalam membantu peredaran darah kembali ke jantung. Otot-otot betis berfungsi sebagai pompa yang mendorong darah kembali ke jantung, terutama saat kita bergerak.
Otot-otot betis membantu mengalirkan darah yang telah kembali ke jantung, melawan gaya gravitasi. Otot betis adalah “jantung kedua” Anda, yang menekan pembuluh darah di kaki bagian bawah untuk membantu mengembalikan darah yang kekurangan oksigen dari kaki kembali ke dada.
|Baca juga: 10 Manfaat Renang bagi Kesehatan Jantung
“Jantung kedua” hanya mulai memompa saat kaki Anda bergerak. Itu menjadi masalah ketika banyak orang duduk atau berdiri selama berjam-jam di tempat kerja.
“Aliran darah kembali ke jantung harus melawan gaya gravitasi, yang menahan semuanya tetap di bawah. Jadi tanpa mekanisme pemompaan alami, tidak ada cara bagi darah untuk kembali ke jantung,” kata Dr. Teresa Wu, seorang dokter spesialis penyakit pembuluh darah di Cleveland Clinic di Ohio, dikutip dari TODAY.com.
“Kita membutuhkan darah untuk naik ke kaki untuk kembali ke jantung … jadi pompa otot betis sangat penting.”
Cara kerja “jantung kedua”
Setiap kali otot betis berkontraksi, katup satu arah di dalam vena kaki terbuka dan darah didorong ke atas menuju jantung; saat otot betis rileks, katup menutup, yang mencegah darah mengalir balik ke kaki, kata Wu.
Saat orang menghabiskan banyak waktu untuk duduk atau berdiri, tekanan dapat menumpuk di vena dan merusak katup seiring waktu, membuatnya “bocor” dan menyebabkan lebih banyak darah mengumpul di kaki, catatnya.
Kehilangan fungsi pompa otot betis dapat menyebabkan gejala penyakit vena kronis, seperti pembengkakan, kelelahan kaki, dan varises. Komplikasi medis terburuk bisa jadi adalah pembekuan darah, yang jarang terjadi tetapi dapat terjadi saat orang duduk selama berjam-jam dalam penerbangan panjang tanpa bangun, imbuh Wu.
“Jantung kedua” yang tidak aktif juga dapat menyebabkan “penyakit duduk,” istilah yang menggambarkan bagaimana seseorang duduk berjam-jam tanpa bergerak dalam sebuah aktivitas yang bisa berdampak negatif pada kesehatan. Terlalu banyak duduk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, demikian peringatan American Heart Association.
Selain duduk terlalu lama, berdiri terlalu lama juga tidak baik bagi kesehatan karena meningkatkan risiko masalah vena.
Untuk meningkatkan aliran darah di otot betis, mulailah latihan fisik seperti berjalan, berlari, atau berenang dapat membantu menguatkan otot betis dan meningkatkan peredaran darah.
Jika betis sakit atau kaku, istirahatlah dan hindari aktivitas yang dapat memperburuknya. Memiliki berat badan yang ideal dan sehat dapat mengurangi tekanan pada betis dan mencegah masalah terkait.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News