1
1

Bidik Green Card UNESCO, Kemenpar Pacu Persiapan Revalidasi

Media Asuransi, JAKARTA –  Kementerian Pariwisata berupaya agar Geopark Kaldera Toba meraih kembali green card dari Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

|Baca juga: Menpar Widiyanti Dukung Pengembangan Wisata Kaldera Danau Toba

“Dua tahun proses kita jalani dan kita sudah melakukan persiapan-persiapan menghadapi hari ini. Saya meminta agar seluruh pemangku kepentingan memiliki pemahaman yang sama, komitmen kuat, dan rencana aksi yang terpadu untuk meraih Green Card pada revalidasi ini.Mudah-mudahan semuanya sesuai dan kemudian mendapatkan hasil yang positif,” kata Wamenpar Ni Luh Puspa saat menggelar rapat koordinasi bersama kepala daerah di kawasan Danau Toba, Sabtu, 12 Juli 2025.

Ada empat rekomendasi dari UNESCO, sebagai syarat mendapatkan green card, yakni penguatan riset dan pemetaan geologi. Lalu adanya penambahan panel informasi edukatif di seluruh area geopark. Yang ketiga adanya penguatan warisan budaya lokal serta keaktifan badan pengelola dalam menggelar event nasional dan internasional.

|Baca juga: Menpar Widiyanti Dukung Jakarta Sebagai Kota Global

Melihat empat rekomendasi UNESCO ini, Kementerian Pariwisata mendorong agar pemda dan instansi terkait segera memperbaiki, menindaklanjuti, dan mengevaluasi langkah yang telah berjalan, mencakup identifikasi akar masalah, meninjau progres perbaikan yang sudah berjalan, dan memetakan pekerjaan rumah yang masih belum terselesaikan.

 “Kita juga harus segera menyelaraskan dan meningkatkan seluruh program kerja kita, seperti melaporkan kegiatan Gerakan Wisata Bersih yang pernah berlangsung di dua titik yakni kawasan Amphiteater Waterfront City Pangururan pada 4 Mei 2025 dan kawasan Pantai Bebas Parapat pada 5 Mei 2025,” kata Ni Luh.

Wamenpar Ni Luh juga menyarankan agar seluruh daerah dan instansi terkait mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga Kaldera Toba, di antaranya edukasi terhadap kebiasaan masyarakat supaya itu melakukan pembakaran di sekitar area geosit dan mengedukasi masyarakat dalam menjaga kebersihan di sekitar area geosit.

“Untuk masalah kebakaran, selama kedatangan Asesor UNESCO saat revalidasi pada 21 – 25 Juli 2025, perlu dibentuk tim patroli atau satgas khusus. Dan untuk mitra UMKM di lokasi yang didatangi benar-benar terlatih dan siap untuk menjelaskan jawaban,” kata Wamenpar Ni Luh.

Menurut Ni Luh, status Green Card bukan sekadar label. Namun jembatan menuju masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat di sekitar Danau Toba, yang nantinya akan berdampak pada banyak kunjungan wisatawan, lebih banyak investasi, lebih banyak peluang ekonomi, dan yang terpenting, pelestarian alam dan budaya Danau Toba yang tak ternilai harganya.

“Saya yakin, dengan semangat gotong royong, dedikasi, dan komitmen yang kuat dari kita semua, kita akan mampu menghadapi tantangan ini. Mari kita jadikan momen revalidasi 2025 sebagai titik balik kebangkitan Geopark Kaldera Toba,” kata Wamenpar.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ayo Berlibur ke Desa Bakti BCA, Ini Pilihannya
Next Post Nilai Transaksi, Volume, dan Frekuensi Harian  BEI Meningkat

Member Login

or