Media Asuransi, JAKARTA – Anggota Dewan Gubernur Bank of Japan yang paling agresif, Naoki Tamura, mengatakan perlunya dua kali atau lebih kenaikan suku bunga pada awal tahun depan untuk menahan risiko kenaikan harga.
|Baca juga: BOJ Pertahankan Kebijakan Longgar Demi Inflasi 2%
“Suku bunga jangka pendek harus berada pada level 1 persen pada paruh kedua tahun fiskal 2025, naik dari 0,5% saat ini,” kata Tamura pada Kamis pagi, 6 Februari 2025 dalam pidatonya kepada para pemimpin bisnis lokal di Nagano, Jepang bagian tengah dikutip dari Bloomberg. “Saya pikir bank perlu menaikkan suku bunga ini tepat waktu dan bertahap, sebagai respons terhadap peningkatan harga agar tercapai stabilitas harga,” imbuhnya.
Meskipun Tamura adalah pendukung utama kenaikan suku bunga di dewan, pidato tersebut kemungkinan akan semakin memicu spekulasi pasar bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga akan segera dilakukan, sehari setelah data upah yang solid mendorong penguatan yen atas asumsi tersebut.
Baca juga: Laba Bersih Asuransi Jiwa Jepang Meroket 46% hingga September 2024
Mata uang tersebut sempat menguat hingga mencapai 151,82 terhadap dollar AS menyusul komentar Tamura, mencapai level tertinggi dua bulan setelah diperdagangkan di sekitar 152,30 sesaat sebelumnya.
“Komentarnya bersamaan dengan kenaikan upah kemarin semakin memperkuat keyakinan bahwa normalisasi kebijakan BOJ masih sesuai rencana,” kata Christopher Wong, seorang ahli strategi di Oversea-Chinese Banking Corp. Hal itu memberikan ruang untuk penguatan yen lebih lanjut karena perbedaan kebijakan antara Federal Reserve dan BOJ, Wong menambahkan.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News