Media Asuransi, GLOBAL – Pasar saham Asia ditutup variatif pada perdagangan awal pekan, Senin, 10 Februari 2025, mengikuti penurunan saham berjangka AS menjelang rilis data ekonomi utama. Faktor meningkatnya tensi perang dagang menyusul pengumuman terbaru pemerintahan Donald Trump turut mempengaruhi pergerakan indeks.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif 25 persen ke produk baja dan aluminium impor. Tarif itu akan dikenakan universal alias ke semua negara.
|Baca juga: Bursa Asia Ditutup Menguat Menyusul Redanya Tensi Perang Dagang
Meski Trump belum menyebutkan kapan persisnya bea masuk baru itu akan diberlakukan, akan tetapi kebijakan itu jelas akan berdampak besar karena konsumsi baja negeri adidaya itu cukup besar, mencapai 93 juta ton pada tahun lalu.
Inflasi konsumen di China naik ke level tertinggi dalam lima bulan pada bulan Januari karena meningkatnya pengeluaran menjelang Tahun Baru Imlek, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada hari Minggu.
|Baca juga: IHSG Bertahan di Zona Merah di Akhir Perdagangan Senin
Indeks harga konsumen naik 0,7 persen bulan ke bulan dan 0,5% tahunan pada bulan Januari — lebih tinggi dari estimasi Reuters sebesar 0,4 persen.
Nikkei ditutup menguat tipis 0,04 persen ke 38.801, indeks Shanghai Composite bertambah 0,56 persen ke 3.322, demikian pula indeks Shenzhen Component naik 0,52% ke 10.631. Hang Seng Hong Kong menghijau 1,84 persen ke 21.521, sedangkan Kospi melemah 0,03 persen ke 2.521, disusul indeks Taiex menurun 0,96 persesn ke 23.252 dan ASX200 turun 0,34 persem ke 8.482.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News