Analis Sinarmas Future, Ariston Tjendra , menjelaskan bahwa rupiah yang sempat menguat di pembukaan, akhirnya melemah di penutupan kemarin. “Ini mengindikasikan pasar masih belum yakin dengan tren pelemahan dolar AS. Pasar ingin melihat data-data lebih lanjut dan terutama sikap Bank Sentral AS,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa, 6 Desember 2022.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpeluang Menguat
Dia menjelaskan Bank Sentral AS akan merilis kebijakan barunya di Kamis dinihari pekan depan tanggal 15 Desember 2022. Menurutnya, hari ini ada potensi pelemahan karena rilis data ekonomi AS semalam kembali lebih bagus dari perkiraan.
“Ini mengindikasikan perekonomian AS masih kuat dan bisa sebagai pertimbangan Bank Sentral AS untuk tetap mempertahankan kebijakan suku bunga tingginya yang mendorong penguatan dolar AS,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp15.500 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp15.420 per dolar AS.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditransaksikan melemah 0,24% ke level Rp15.426 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,13% ke level Rp15.409 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News