1
1

Ditopang Ekonomi Domestik, Pasar Saham dalam Tren Bulish 

Grafis perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pasar saham Tanah Air diperkirakan akan kembali mengalami penguatan yang didorong oleh data ekonomi domestik yang berada dalam momentum positif dan sentimen kenaikan suku bunga The Fed .

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam analisisnya tanggal 4 Mei 2023 menjelaskan kenaikan suku bunga yang kembali dilakukan oleh The Fed pada FOMC bulan Mei 2023 sebesar 25 bps di level 5%-5,25% menjadi keputusan yang perlu dilakukan. Hal tersebut menimbang data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang cenderung solid mencerminkan angka inflasi yang masih tinggi.

|Baca juga: Infovesta: Pasar Saham Berpotensi Lanjutkan Tren Bullish

“Meskipun Institute for Supply Management (ISM) PMI Manufaktur melemah dan berada di level kontraktif pada April sebesar 47,1 poin, namun pada sektor jasa yang tercermin dari  ISM PMI Non Manufaktur masih kokoh di level 51,9 dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 51,2,” katanya.

Data tenaga kerja AS juga masih kuat, jelas dia, unemployment rate pada Maret 2023 di level 3,5%, lebih rendah dibandingkan rata-rata 50 tahun terakhir sebesar 6,2%. Rilis tersebut menunjukan angka inflasi masih harus ditekan meskipun sudah mengalami penurunan pada Maret 2023 sebesar 5% yoy, dari puncaknya 9,1% yoy di Juni 2022.

Sementara itu, diproyeksikan suku bunga saat ini menjadi terminal rate sebesar 5,1% di tahun 2023. Namun, tidak menutup kemungkinan suku bunga masih naik 25 bps jika data perekonomian dan inflasi masih mencerminkan pertumbuhan signifikan.

Pergerakan IHSG kemarin ditutup positif pada level 6.844, naik +0,46%. Ratih menjelaskan IHSG telah merespons kenaikan suku bunga The Fed dalam 2 hari lalu (secara kumulatif terkoreksi 1,5%). Adapun pergerakan IHSG hari ini ditopang oleh saham growth stock salah satunya sektor teknologi menguat +1,38% dan saham sektor infrastruktur naik +1,29%.

|Baca juga: REVIEW SEPEKAN: Kapitalisasi Pasar Saham Naik 1,06% Sentuh Rp9.563 Triliun

“Performa saham growth stock sejalan dengan proyeksi suku bunga The Fed yang saat ini telah mencapai terminal rate di level 5,1%. Hal tersebut memberikan katalis positif untuk saham growth stock dengan P/E yang tinggi bahkan negatif, serta saham dengan rasio debt yang tinggi,” jelasnya

Menurut dia, IHSG diproyeksikan kembali mengalami penguatan. Penopang penguatan IHSG juga didorong oleh data ekonomi domestik dalam momentum positif, angka inflasi terkendali pada April 2023 sebesar 4,33% yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,97% yoy. Adapun Industri manufaktur juga masih dalam level ekspansif sebesar 52,7 poin pada periode April 2023.

Ratih menerangkan akselerasi produksi ditopang oleh solidnya permintaan domestik di tengah turunnya ekspor akibat potensi melemahnya kondisi ekonomi global. IHSG diproyeksikan bergerak mixed cenderung menguat pada range 6.740-6.960.

Berikut trading plan saham yang perlu diperhatikan menggunakan analisis teknikal untuk perdagangan hari ini:

(Buy) BBRI di area Rp5.150 dengan target harga pada resistance di level Rp5.300 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp4.950

(Buy) TOWR di area Rp1.010 dengan target harga pada resistance di level Rp1.100 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp960.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Siap Lunasi Obligasi, Pefindo Tegaskan Peringkat MNC Kapital idBBB+
Next Post Resmi, Gallagher Melebarkan Sayap ke Jepang

Member Login

or