Media Asuransi, JAKARTA – Harga emas mencetak rekor tertinggi baru akibat lonjakan permintaan aset safe-haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan moneter bank sentral. Ketegangan perang dagang Amerika Serikat-China yang kembali memanas, government shutdown AS yang belum berakhir, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed.
|Baca juga: Berikut Respons Manajemen Merdeka Gold Usai Boy Thohir Lepas Saham EMAS
Emas spot mencapai US$4.229 per troy ons setelah sempat menyentuh rekor US$4.241,77 per troy ons pada pukul 13.50 WIB.
Berita terbaru seputar perang dagang AS-China yaitu Washington mengkritik kebijakan baru China yang memperluas pengendalian ekspor logam tanah jarang (rare earth), yang dinilai dapat mengancam rantai pasok global.
|Baca juga: Tembus Level Psikologis 4.000, Emas Pecah Rekor Lagi
Sedangkan penutupan administrasi pemerintah AS telah memasuki pekan kedua diperkirakan menimbulkan kerugian US$15 miliar per hari. Dari isu pemangkasan bunga, pelaku pasar makin yakin The fed akan memangkas bunga acuan di bulan ini dan Desember.
Laporan Beige Book federal Reserve yang dirilis Rabu kemarin menunjukkan aktivitas ekonomi AS relatif stagnan dalam beberapa pekan terakhir, dengan permintaan yang melambat dan tanda-tanda awal pelemahan pasar tenaga kerja. Hal ini tentu saja memerlukan stimulus berupa bunga pinjaman yang lebih rendah untuk memghidupkan sektor riil dan jasa.
Editor: Irdiya setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News