1
1

Fitch Kerek Peringkat Jababeka (KIJA) Jadi B- dari CCC+, Ini Alasannya

Kawasan Industri Jababeka. | Jababeka.com

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah menaikkan Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menjadi ‘B-‘, dari ‘CCC+’. Outlook-nya Stabil.

Fitch juga telah menaikkan peringkat surat utang KIJA senilai US$185,9 juta yang jatuh tempo pada 15 Desember 2027 menjadi ‘B-‘ dengan Peringkat Pemulihan ‘RR4’, dari ‘CCC+/RR4’. Surat utang terjamin tahun 2027 diterbitkan oleh KIJA, dijamin oleh anak perusahaan tertentu dan dijamin dengan hipotek peringkat pertama atas sebidang tanah.

Fitch Ratings Indonesia sekaligus menaikkan Peringkat Nasional Jangka Panjang KIJA menjadi ‘BB+(idn)’, dari ‘BB-(idn)’. Outlook-nya Stabil.

Kenaikan peringkat ini mencerminkan pandangan kami terhadap peningkatan likuiditas KIJA sehingga kas dan setaranya akan tetap stabil dalam jangka menengah meskipun amortisasi pinjaman meningkat. Hal ini didukung oleh arus kas bebas (FCF) yang netral hingga positif dan peningkatan akses ke bank domestik yang kami yakini dapat digunakan perusahaan untuk mendanai belanja modal dan biaya konstruksi sesuai kebutuhan,” tulis Fitch dalam keterangan resminya.

|Baca juga: Jababeka (KIJA) Akan Tukar Surat Utang senilai Rp2,65 Triliun

Nilai IDR ‘B-‘ juga mencerminkan skala penjualan kontrak KIJA yang kecil dan siklus penjualan lahan industrinya, yang diimbangi dengan peningkatan arus kas non-pengembangan dari pembangkit listrik, pelabuhan kering dan jasa pengelolaan perkebunan, untuk menutupi beban bunga.

Peringkat Nasional ‘BB’ menunjukkan peningkatan risiko gagal bayar dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau kesatuan moneter yang sama.

Fitch memperkirakan KIJA akan menjaga kecukupan likuiditas dalam jangka menengah, didukung oleh FCF netral-positif dan akses yang memadai ke bank domestik untuk mendanai belanja modal dan konstruksi. Oleh karena itu, Fitch memperkirakan saldo kas perusahaan akan tetap stabil meskipun terdapat peningkatan pembayaran utang sekitar Rp700 miliar pada tahun 2024 dan 2025 jika digabungkan.

KIJA memperoleh pinjaman berjangka sebesar US$14 juta (sekitar Rp220 miliar) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BBB-/AA+(idn)/Stabil) untuk mendanai belanja modal pada tahun 2023 dan sedang dalam negosiasi fasilitas lebih lanjut dengan bank lain.

Fitch memperkirakan KIJA akan mempertahankan arus kas yang stabil dari sumber-sumber non-pembangunan, mengimbangi siklus penjualan properti industri. Kami memperkirakan EBITDA non-pengembangan sebesar Rp458 miliar pada tahun 2023 dan Rp490 miliar pada tahun 2024 yang berasal dari peningkatan penjualan listrik, produksi di dry port KIJA, dan pengelolaan kawasan seiring dengan berkembangnya kota mandiri tersebut.

Hal ini akan mengimbangi peningkatan kupon pada obligasi KIJA tahun 2027. Oleh karena itu, Fitch memperkirakan EBITDA/biaya bunga non-pengembangan akan meningkat menjadi sekitar 1,3x-1,4x dalam beberapa tahun ke depan (2022: 1,1x).

Lebih lanjut, Fitch memperkirakan prapenjualan, tidak termasuk perusahaan patungan KIJA – PT Kawasan Industri Kendal – akan tetap stabil pada kisaran Rp900 miliar dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini didukung oleh catatan investasi asing langsung (FDI) yang kuat di Indonesia.

Kami yakin aliran masuk FDI akan tetap stabil, meskipun aliran masuknya melambat untuk sementara pada semester pertama 2024 karena pemilihan umum yang dimulai pada bulan Februari. Penjualan lahan dan bangunan industri akan menyumbang sebagian besar prapenjualan dalam dua tahun ke depan, dengan rumah, ruko, dan lahan komersial dengan harga terjangkau akan mengisi sisanya.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rating Bank UOB Indonesia Ditegaskan AAA dengan Outlook Stabil
Next Post Riset dan Inovasi Upaya Tingkatkan Layanan Program JKN

Member Login

or