Media Asuransi, London – Fitch Ratings menilai prospek sektor asuransi di beberapa pasar di seluruh dunia bisa bergerak ‘memburuk’ jika inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga bertahan melampaui perkiraan terbaru Fitch.
Melalui keterangan resminya, Fitch telah menganalisis dampak potensial dari skenario ekonomi konservatif dengan inflasi satu digit menengah hingga tinggi sepanjang tahun 2023 di sebagian besar wilayah, bersama dengan meningkatnya suku bunga AS dan Eropa.
Skenario tersebut, yang lebih merugikan daripada perkiraan ekonomi dasar Fitch, kemungkinan akan memicu memburuknya prospek sektor untuk banyak pasar asuransi pada tahun 2023, dan beberapa perusahaan asuransi yang lebih lemah dapat menghadapi tindakan pemeringkatan negatif.
|Baca juga: Fitch Ratings: M&A Sektor Reasuransi Akan Terbatas Hingga 2023
Menurut Fitch, sektor asuransi non-jiwa biasanya paling terekspos dalam skenario ini, terutama yang memiliki proporsi bisnis jangka panjang yang tinggi dimana inflasi klaim yang lebih tinggi dari yang diantisipasi dapat menyebabkan kekurangan cadangan.
Inflasi yang tinggi juga dapat menyebabkan tekanan margin untuk bisnis jangka pendek di pasar dimana persaingan yang kuat atau tekanan masyarakat membatasi kemampuan perusahaan asuransi untuk menaikkan harga. Perusahaan asuransi non-jiwa yang sudah memiliki tingkat pemesanan yang lemah atau tidak memiliki kekuatan harga akan paling berisiko terhadap tindakan pemeringkatan negatif karena dampak buruk dari inflasi klaim pada margin dan modal.
Sementara itu, sektor asuransi jiwa dengan pembukuan besar bisnis berbasis spread yang didukung oleh aset dengan durasi yang lebih pendek daripada kewajiban akan menjadi penerima manfaat bersih dari kenaikan suku bunga. “Kami memperkirakan efek positif pada modal dan pendapatan jangka menengah untuk mengimbangi efek jangka pendek negatif dari peningkatan volatilitas investasi, tingkat penyimpangan yang lebih tinggi dan volume bisnis baru yang lebih rendah.”
Namun, volatilitas pasar keuangan dan nilai aset yang lebih rendah akan merugikan margin di sektor asuransi jiwa dengan proporsi bisnis berbasis biaya yang tinggi, seperti tabungan unit-link.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News