Media Asuransi – Transaksi saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tidak pernah sepi. Investor masih mengincar saham BUMN telekomunikasi ini untuk masuk ke dalam portofolio mereka.
Hal ini tercermin dari nilai transaksi yang dilakukan investor setiap harinya. Pada Senin, 13 September 2021, total nilai transaksi TLKM tercatat sebesar Rp151,68 miliar. TLKM masih menjadi salah satu saham favorit bagi asing.
Baca juga: Aturan Baru PPnBM Dirilis, Produsen Mobil Rendah Emisi Diuntungkan
Dalam sebulan terakhir, net buy asing di saham TLKM mencapai Rp1,5 triliun. Tak pelak, saham emiten pelat merah ini menjadi saham dengan total net buy asing tertinggi secara year to date, yakni mencapai Rp6 triliun.
TLKM memang layak dicermati sejalan dengan prospek bisnis dan rencana korporasinya. Terbaru adalah aksi monetisasi atau pelepasan kepemilikan di sejumlah asetnya.
Kabarnya, anak usaha perseroan yang mengelola bisnis menara PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan menggelar penawaran umum perdana (IPO) saham November 2021 nanti. Belum ada penjelasan resmi dari manajemen TLKM.
Baca juga: Prosedur Klaim Asuransi Jika Terkena Covid-19
Tetapi, pejabat Bursa Efek Indonesia (BEI) pernah mengatakan, bahwa dari 23 perusahaan yang ada di pipeline IPO, 2 diantaranya merupakan anak usaha BUMN.
Rencana TLKM melepas sebagian saham Mitratel sebenarnya sudah digulirkan sejak 2011-2012. Opsinya ketika itu adalah melalui IPO atau melalui menggandeng investor strategis. Namun, rencana tersebut kandas karena berbagai hal, salah satunya valuasi.
Nah, di tahun 2021, nampaknya manajemen TLKM sudah mantap untuk menggelar aksi pelepasan Mitratel lewat pasar modal, yakni IPO. Telkom telah mengalihkan 4.000 menara milik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) ke Mitratel sebagai salah satu upaya meningkatkan valuasi.
Setelah pengalihan tersebut, maka Mitratel memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi. Pernah diberitakan bahwa Mitratel mengincar dana hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp14 triliun (1US$=Rp 14.260).
Selain Mitratel, TLKM melalui MDI Ventures akan mengantarkan sejumlah startup yang sudah berstatus sebagai unicorn untuk IPO. Ini menjadi strategi TLKM untuk memonetisasi investasinya di perusahaan rintisan dengan valuasi di atas US$ 1 miliar tersebut.
Belum disebut secara resmi identitas unicorn yang akan IPO tersebut. Yang jelas, hingga kini MDI Ventures sedikitnya telah menggelontorkan investasi sekitar US$900 juta di 50 startup dari 12 negara.
Tiga diantaranya sudah IPO, 6 perusahaan sudah diakuisisi pihak ketiga, dan 2 perusahaan sudah masuk menjadi unicorn, yakni Nium dan Kredivo. Rencananya, Telkom akan membawa dua perusahaan lagi untuk menjadi unicorn.
TLKM menargetkan mampu mencatatkan gain sekitar US$100 juta sebelum pajak dari aksi korporasinya tersebut. Monetisasi aset ini akan menjadi pendongkrak pendapatan dan cuan TLKM. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News