Media Asuransi – Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup di zona negatif, tetapi selama periode 11–15 Januari 2021, IHSG mencatatkan pergerakan data perdagangan di zona positif dengan kapitalisasi pasar saham senilai Rp7.430 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi Bursa Efek Indonesia yang dikutip Media Asuransi, Senin 18 Januari 2021, kenaikan tertinggi terdapat pada rata-rata volume transaksi sebesar 48,77 persen menjadi 32,357 miliar saham dari 21,750 miliar saham pada sebelumnya. Kemudian rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan meningkat sebesar 33,06 persen atau menjadi Rp25,151 triliun dari Rp18,902 triliun pada penutupan sebelumnya.
Tidak hanya itu, data rata-rata frekuensi harian selama sepekan turut meningkat sebesar 25,83 persen menjadi 1.870.589 kali transaksi dibandingkan 1.486.659 kali transaksi pada pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun mengalami peningkatan 1,85 persen dan berada pada level 6.373,412 dari posisi 6.257,835 pada penutupan pekan lalu.
“Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan juga ditutup meningkat 1,77 persen atau sebesar Rp7.430,367 triliun dari Rp7.301,016 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing pada akhir pekan lalu mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp49,80 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 mencatatkan beli bersih sebesar Rp10,57 triliun.
Baca juga:
- MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 18 Januari 2021
- Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Masih Akan Terkoreksi
- Neraca Perdagangan Kembali Surplus
Di pasar obligasi, awal pekan kedua bulan Januari 2021 diwarnai dengan pencatatan 2 emisi obligasi. Pada Senin (11/1), Obligasi Ketrosden Triasmitra I Tahun 2020 resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diterbitkan oleh PT Ketrosden Triasmitra dengan nilai emisi senilai Rp583 miliar. Kegiatan usaha utama perusahaan adalah dalam bidang pembangunan, penjualan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi kabel serat optik. Hasil pemeringkatan Obligasi Ketrosden Triasmitra I Tahun 2020 adalah idAAA(cg) (Triple A; Corporate Guarantee). Pihak yang berperan sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek obligasi tersebut adalah PT Indo Premier Sekuritas.
Kemudian pada akhir pekan, yaitu Jumat (15/1) Obligasi Pyridam Farma I Tahun 2020 diterbitkan oleh PT Pyridam Farma Tbk. mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp300 miliar dan jangka waktu 5 tahun. Hasil pemeringkatan untuk Obligasi adalah irA (Single A) dari PT Kredit Rating Indonesia. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Bukopin Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 2 Emisi dari 2 Emiten senilai Rp0,88 triliun. Dengan kedua pencatatan tersebut maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 467 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp425,93 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 129 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 134 seri dengan nilai nominal Rp3.902,25 triliun dan US$400 juta. EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp7,38 triliun.
Tidak hanya obligasi, pekan ini juga terdapat pencatatan perdana saham PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. dengan kode saham DGNS, perusahaan merupakan Perusahaan Tercatat ketiga pada tahun 2021. DGNS dicatatkan pada sektor Trade, Services & Investment dengan subsektor Healthcare. Harga penawaran DGNS adalah senilai Rp200 per lembar saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1.250.000.000 lembar saham, sehingga kapitalisasi pasarnya adalah senilai Rp250 miliar. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News