Media Asuransi, JAKARTA – Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi, optimistis dapat terus berkontribusi menjalankan transformasi serta kemajuan dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Industri Keuangan Non Bank (IKNB) khususnya bidang asuransi, penjaminan, dan investasi di Indonesia.
Mengusung tema “Driving Progress and Transformation,” sebagai perayaan HUT ke-4, IFG bertekad menjadi motor penggerak terwujudnya IKNB yang kuat, sehat, berkelanjutan, dan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi.
“Optimisme, dan tekad tersebut dapat dicapai karena kami mengedepankan tiga inisiatif untuk memperkuat pengaruh dan daya saing IFG di pasar dalam negeri sekaligus membangun fondasi yang kokoh dalam hal keberlanjutan bisnis yang sehat dan berkelanjutan melalui inovasi yang terukur, model bisnis yang solid, dan pengelolaan manajemen risiko yang tepat,” ujar Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko, dalam keterangan resmi, Senin, 18 Maret 2024.
|Baca juga: Bakal Diakuisisi IFG Life, Mandiri Inhealth Diganjar Peringkat idAA Prospek Stabil
Dalam kapasitasnya sebagai holding, IFG telah menyediakan layanan terintegrasi pada seluruh mata rantai jasa keuangan non bank. IFG kini mengelola 10 anak perusahaan dan enam cucu perusahaan yang semakin memperkuat posisinya sebagai suatu konglomerasi keuangan di Indonesia.
Saat ini, IFG beranggotakan PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa, dan PT Grahaniaga Tatautama.
Selain itu, IFG juga memiliki sejumlah cucu usaha, diantaranya PT Askrindo Syariah, PT Penjaminan Jamkrindo Syariah, PT Jasindo Syariah, PT Jasaraharja Putera, PT Mitrasraya Adhijasa, dan PT Reasuransi Nasional Indonesia.
Hexana menjelaskan, tiga inisiatif utama tersebut, pertama adalah meningkatkan pangsa pasar bisnis asuransi umum dan menjadi market leader nomor satu di lini bisnis yang ditargetkan. Inisiatif kedua, yaitu memastikan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan melalui penetapan sasaran terkait transformasi model bisnis dan inovasi untuk seluruh anggota holding.
“Salah satu yang sedang kami kembangkan dan perkuat adalah peran perusahaan asuransi di ekosistem IFG yang harus bisa berperan menjadi risk manager partner bagi mitra maupun nasabahnya,” tegas Hexana.
|Baca juga: Kolaborasi IFG dan Indonesia Re Kaji Standarisasi Data Baru di Industri Asuransi
Inisiatif ketiga adalah memastikan operational excellence dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pasalnya, operational excellence merupakan kebutuhan dasar dalam berkompetisi di pasar dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Tahun ini IFG bakal melakukan digitalisasi proses bisnis yang terintegrasi di ekosistem IFG sehingga IT dapat menjadi pendorong utama untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi IFG terhadap IKNB.
Hexana menegaskan bahwa salah satu mandat yang dipercayakan kepada IFG sejak awal didirikan adalah penanganan dan penyelamatan nasabah pemegang polis ex Jiwasraya, yang telah tuntas dilakukan pada akhir 2023.
“Penyelamatan nasabah pemegang polis ex Jiwasraya menjadi best practice bagi IFG dalam memberikan kepastian manfaat berkelanjutan bagi nasabah. Ke depan, IFG terus mengawasi pengelolaan polis tersebut sesuai dengan tata kelola yang sehat dan berkelanjutan, sehingga IFG Life sebagai perusahaan asuransi bisnisnya dapat bertumbuh, nasabah mendapatkan manfaat, dan berkontribusi dalam perkembangan industri asuransi,” kata dia.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News