Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir perdagangan Kamis, 13 Februari 2025 berakhir di zona merah. Pada akhir sesi II IHSG turun 33 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.613. Data inflasi AS menjadi penekan pergerakan indeks.
|Baca juga: IHSG Menghijau, Waktunya Borong 4 Saham Potensi Cuan Berikut Ini!
Inflasi AS selama Januari lalu menunjukkan angka 3 persen, lebih tinggi daripada estimasi 2,9 persen dan angka di bulan sebelumnya, Desember, sebesar 2,9 persen. Inflasi yang tinggi akan menahan Federal Reserve menurunkan bunga acuan dan memicu aksi beli US Treasury yang memberikan imbal hasil lebih baik daripada saham rupiah atau pun obligasi rupiah.
“Pasar saham Indonesia cenderung terkoreksi selama periode perang dagang dan ketidak pastian kebijakan presiden Trump,” jelas Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri. Hans menilai IHSG akan ditolong oleh musim laporan keuangan yang baru saja dimulai.
|Baca juga: BRI Danareksa Sekuritas Incar Tangani 4 IPO Saham pada 2025
Nilai transaksi Kamis mencapai Rp11,20 triliun disertai volume perdagangan sebanyak 143,11 juta lot saham yang berpindah tangan.
Dari geopolitik, ekspektasi kesepakatan damai Rusia dan Ukraina muncul ke permukaan usai Presiden AS Donald Trump melakukan pembicaraan damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Editor: irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News