Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa pagi terlihat bergerak di jalur penguatan. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau menguat ketimbang penutupan di hari sebelumnya di Rp16.255 per US$.
IHSG Selasa, 4 Juni 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.036 dan tak lama menguat ke 7.086. Level tertinggi di 7.092 dan terendah di 7.065. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 1,1 miliar lembar saham senilai Rp825 miliar. Sebanyak 245 saham menguat, 110 saham melemah, dan 155 saham stagnan.
Mengutip Investing, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke Rp16.210 per US$. Posisi tertinggi di Rp16.210 per US$ dan terendah di Rp16.186 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.107 per US$.
Wall Street beragam
Di sisi lain, bursa saham Wall Street mencatatkan kinerja beragam pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena investor mencoba mengabaikan data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.
|Baca juga: Mau Belanja Saham untuk Pekan Ini? Coba Cermati 3 Saham Berikut
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3 persen menjadi 38.571,03. Indeks S&P 500 berbasis luas naik tipis 0,1 persen menjadi 5.283,40. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq yang berfokus pada teknologi naik 0,6 persen menjadi 16.828,67.
Sedangkan dolar AS tetap stabil pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu lantaran investor menyambut gagasan bahwa inflasi AS mungkin sudah cukup melambat sehingga Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada 2024. Sementara euro tenang menjelang perkiraan penurunan suku bunga oleh bank sentral Eropa di minggu ini.
Di antara mata uang emerging market, Rupee India dan Peso Meksiko menguat menyusul hasil exit poll pemilu di kedua negara. Rupee India, mata uang Asia dengan kinerja terbaik tahun ini, terakhir berada di level 83,118 per dolar karena jajak pendapat menunjukkan mandat yang cukup besar dan masa jabatan ketiga yang jarang bagi Perdana Menteri Narendra Modi.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,1 persen menjadi 104,67. Indeks tersebut turun 1,56 persen di Mei namun naik tiga persen untuk tahun ini. Sedangkan sterling turun 0,2 persen menjadi US$1,2715, sementara euro melemah 0,12 persen menjadi US$1,0834.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News