Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis sore berakhir di area negatif seiring minimnya katalis positif. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan terpantau melemah ketimbang pembukaan pagi tadi di Rp15.500 per US$.
IHSG Kamis, 22 Agustus 2024, perdagangan sore ditutup di 7.488, melemah 65 poin atau setara 0,87 persen ketimbang pagi tadi di 7.554. Posisi tertinggi di 7.554 dan terendah di 7.460. Volume perdagangan hari ini tercatat 18 miliar lembar saham senilai Rp39 triliun. Sebanyak 194 saham menguat, 389 saham melemah, dan 202 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup di Rp15.600 per US$, melemah 100 poin atau setara 0,65 persen dengan year to date return 1,31 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.500 per US$ hingga Rp15.620 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.535 per US$.
Wall Street menguat
Di sisi lain, bursa saham Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu terjadi karena meningkatnya ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve menyusul kenaikan bursa saham Eropa dan penurunan bursa Asia.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,1 persen menjadi 40.890. Sedangkan indeks S&P 500 yang berbasis luas menguat 0,4 persen menjadi 5.620. Sementara Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi melonjak 0,6 persen menjadi 17.918.
|Baca juga: BRI Insurance Serahkan Klaim Rp81,79 Juta untuk Korban Kebakaran di Probolinggo
|Baca juga: Wajib Waspada, Industri Keuangan Jadi Target Utama Serangan Siber Pemerasan!
Sedangkan dolar AS menguat tipis pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah jatuh ke level terendah terhadap euro tahun ini. Kondisi itu karena para investor menunggu revisi data ketenagakerjaan AS dan pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Euro naik ke US$1,1132, level tertinggi sejak Desember, karena para investor meningkatkan taruhan mereka pada pemangkasan suku bunga Fed tahun ini, yang menyeret turun imbal hasil obligasi AS dan membebani dolar. Euro terakhir turun 0,1 persen pada US$1,1119 karena dolar menemukan pijakannya.
Indeks dolar jatuh ke level terendah sejak akhir Desember semalam di 101,30 tetapi terakhir naik 0,12 persen di 101,51. Sedangkan sterling naik ke level tertinggi sejak Juli 2023 pada Rabu di US$1,3054 tetapi juga menyerah sedikit untuk duduk 0,1 persen lebih rendah di US$1,3019.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News