Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian terjerembab ke level terendah 3 tahun terakhir. Tarif tambahan AS pada China dan juga pemberlakukan tarif AS ke Kanada dan Meksiko di 4 Maret nanti membebani indeks.
|Baca juga: Perang Dagang Ciptakan Peluang untuk Indonesia
IHSG tenggelam ke dasar pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat, 28 Februari 2025, tepatnya terkoreksi 186 poin atau 2,87 persen ke posisi 6.299.
Nilai transaksi mencapai Rp7,40 triliun disertai volume perdagangan sebanyak 91,72 juta lot saham yang berpindah tangan. Seluruh sektor saham loyo, menyeret IHSG ke zona merah. Sektor bahan baku industri menjadi indeks yang paling tertekan, turun 4,11 persen.
|Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah, Ajaib Rekomendasikan Saham TAPG, HEAL, INCO
Pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang usulan penerapan tarif untuk Meksiko dan Kanada yang akan mulai berlaku pada tanggal 4 Maret menjadi pemberat gerak IHSG. Trump juga berniat menerapkan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap impor produk China di hari yang sama.
Selain itu faktor makroekonomi RI turut menjadi faktor utama yang menyebabkan indeks dan rupiah melemah, yaitu defisit neraca berjalan yang sudah berlangsung selama 7 kuartal.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News