1
1

IHSG Sore Menguat, 326 Saham Dapat Rapor Hijau

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sore berakhir di area penguatan. Sejauh ini indeks acuan saham Indonesia sukses bertahan di zona hijau sejalan adanya sentimen positif yang datang meski bursa saham Wall Street mengalami pelemahan.

IHSG Kamis, 4 Januari 2024, perdagangan sore berakhir di 7.359, menguat 80 poin atau setara 1,1 persen ketimbang pembukaan pagi tadi di 7.279. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 17 miliar lembar saham senilai Rp9,87 triliun. Sebanyak 326 saham menguat, sebanyak 221 saham melemah, dan sebanyak 221 saham stagnan.

Saham-saham Wall Street

Di sisi lain, saham-saham Wall Street melanjutkan kemerosotan di awal tahun pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Kondisi itu dengan ketiga indeks utama melemah di tengah ketidakpastian mengenai kapan bank sentral AS mungkin mulai menurunkan suku bunga.

|Baca: Ahmad Hidayat Jadi Komisaris Independen Bank DBS Indonesia 

Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 0,8 persen menjadi 37.430,19. Sedangkan S&P 500 berbasis luas turun 0,8 persen menjadi 4.704,81. Kemudian, indeks Komposit Nasdaq yang berfokus pada teknologi anjlok 1,2 persen lagi dan mengakhiri hari di 14,592.21 setelah turun 1,6 persen di hari sebelumnya.

“Pasar berkembang pesat pada Desember,” kata Kepala Investasi Fiduciary Trust Hans Olsen.

Menurutnya perlu ada semacam konsolidasi dalam upaya ini agar dapat bertahan lama. Hal itu sambil menekankan bahwa kemajuan tanpa perubahan mendasar adalah tidak sehat dan tidak tahan lama.

Pada Rabu waktu setempat, data survei sektor manufaktur AS menunjukkan sektor tersebut masih mengalami kontraksi, meskipun rinciannya menunjukkan tekanan inflasi mereda. Sementara itu, risalah rapat kebijakan terbaru Federal Reserve mengindikasikan para pejabat memperkirakan suku bunga mungkin perlu tetap tinggi untuk beberapa waktu.

Hal itu dinilai diperlukan untuk memerangi inflasi yang membandel. Sedangkan dokumen tersebut tidak merinci diskusi mengenai kapan penurunan suku bunga akan dimulai, sehingga kemungkinan membebani antusiasme investor.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ahmad Hidayat Jadi Komisaris Independen Bank DBS Indonesia 
Next Post Rupiah Berakhir Menguat di Rp15.491/US$

Member Login

or