1
1

Infovesta: Kinerja SBN Alami Kenaikan 0,08% pada Pekan Lalu

Ilustrasi surat berharga negara. | Foto: Freepick

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama mencatat kinerja pasar Surat Berharga Negara (SBN) tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,08% sepanjang pekan lalu. Seiring dengan itu, kinerja pasar Obligasi Korporasi tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,05%, dimana kelompok rating A mencatatkan kenaikan paling tinggi sebesar 0,06%.

Dikutip dari Weekly Bond Update, Selasa, 7 Januari 2025, investor asing tercatat melakukan aksi net sell di pasar SBN domestik sebesar Rp3,55 triliun dalam sepekan per 2 Januari 2025. AS melaporkan data tunjangan pengangguran mingguan yang mengalami penurunan sebesar 9 ribu ke level 211 ribu, berbanding terbalik dibandingkan perkiraan yang naik ke level 222 ribu dan merupakan level terendah dalam 8 bulan.

Dari domestik, Indonesia melaporkan data inflasi konsumen bulan Desember yang tercatat sebesar 1,57% YoY, sedikit naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,55% namun lebih rendah dari konsensus yang memperkirakan tumbuh 1,60%. Sementara itu, inflasi secara bulanan tumbuh 0,44% atau tertinggi dalam 9 bulan, didorong oleh kenaikan harga komoditas pangan.

|Baca juga:REVIEW PASAR SURAT UTANG: SBN dan Obligasi Korporasi Kompak Menguat

Yield SBN benchmark tercatat bergerak mixed pada pekan lalu. Tercatat kelompok tenor 20 tahun (FR0097) mengalami kenaikan yield paling tinggi sebesar 18 bps, disusul kelompok tenor 15 tahun (FR0098) yang mnaik sebesar 3 bps. Di sisi lain, kelompok tenor 10 tahun (FR0103) tercatat tumbuh flat, sementara kelompok tenor 5 tahun (FR0104) tercatat mengalami penurunan sebesar 6 bps. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun bergerak flat pada pekan lalu, seiring dengan masih minimnya perdagangan dan sentimen di pasar.

AS melaporkan data klaim tunjangan pengangguran mingguan yang mengalami penurunan ke level terendah dalam 8 bulan terakhir. Memasuki bulan Januari, pelaku pasar menantikan pelantikan Trump yang akan memperjelas arah kebijakan yang akan diambil terkait pajak, tarif, dan defisit fiskal.

|Baca juga: Investasi: Pilih Reksa Dana atau SBN

Total nilai transaksi di pasar SBN tercatat mengalami penurunan sebesar Rp1,54 triliun atau -4,41% pada pekan lalu. Tercatat kelompok tenor pendek (< 5 tahun) mencatatkan penurunan nilai transaksi paling besar sebanyak Rp2,90 triliun, disusul kelompok tenor menengah (5-15 tahun) yang turun sebesar Rp0,22 triliun, sementara kelompok tenor panjang (> 15 tahun) mencatatkan kenaikan nilai transaksi sebesar Rp1,57 triliun.

Pemerintah telah mengumumkan yield SBN Benchmark untuk tahun 2025, dimana untuk tenor 5 dan 10 tahun seri yang digunakan adalah seri FR0104 dan FR0103. Sementara untuk tenor 15 dan 20 tahun seri yang digunakan adalah FR0106 dan FR0107 yang baru akan dilelang pada pekan ini.

Total nilai transaksi di pasar Obligasi Korporasi tercatat mengalami penurunan pada pekan lalu sebesar Rp2,84 triliun atau – 27,94%. Tercatat kelompok rating BBB mengalami penurunan nilai transaksi paling tinggi sebesar Rp1,78 triliun, disusul kelompok rating AAA yang turun sebesar Rp0,79 triliun, dan kelompok rating A yang turun sebesar Rp0,40 triliun, sementara kelompok rating AA mencatatkan kenaikan nilai transaksi sebesar Rp0,14 triliun.

Indonesia melaporkan data PMI Manufaktur bulan Desember yang tercatat mengalami kenaikan ke level 51,2 atau kembali ke level ekspansi setelah 5 bulan berada di level kontraksi. Subkomponen pesanan baru dan penjualan luar negeri yang tumbuh kembali setelah mengalami kontraksi cukup lama.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Investasi Berdampak, Solusi Hadapi Kerusakan Lingkungan
Next Post GandengTangan Salurkan Pendanaan Rp275 Miliar Sepanjang 2024

Member Login

or