Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama mencatat kinerja pasar Surat Berharga Negara (SBN) mengalami kenaikan sebesar 0,17% sepanjang pekan lalu. Seiring dengan itu, kinerja pasar Obligasi Korporasi tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,03%, dimana kelompok rating AA mencatatkan kenaikan paling tinggi sebesar 0,13%.
“Asing tercatat melakukan aksi net sell di pasar SBN domestik sebesar Rp4,86 triliun dalam sepekan per 26 November,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Update dikutip, Selasa, 3 Desember 2024.
Presiden terpilih AS, Donald Trump mengumumkan pemilihan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS di periode pemerintahannya mendatang. Scott Bessent merupakan mantan hedge fund manager, dimana kebijakan yang akan diambil diekspektasikan pelaku pasar ke depannya akan tetap memperhatikan stabilitas ekonomi dan pasar keuangan, meredakan kekhawatiran pasar akan potensi pelebaran defisit yang tak terkendali.
|Baca juga: Kompetisi Pasar Surat Utang Jangka Pendek Semakin Ketat
“Seiring dengan itu, potensi gencatan senjata Perang Israel-Hizbullah di Timur Tengah membuat harga minyak dunia mengalami penurunan dalam sepekan.”
Yield SBN benchmark tercatat mayoritas bergerak turun pada pekan lalu. Tercatat kelompok tenor 20 tahun (FR0097) mencatatkan penurunan yield paling tinggi sebesar 29 bps, disusul kelompok tenor 10 tahun (FR0100) dan tenor 5 tahun (FR0101) yang turun sebesar 19 dan 5 bps.
Sementara itu, kelompok tenor 15 tahun (FR0098) mencatatkan kenaikan yield sebesar 14 bps. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun tercatat mengalami penurunan ke level 4,2% pada pekan lalu, merupakan level terendah dalam sebulan didorong oleh dipilihnya Menteri Keuangan era pemerintahan Trump ke depan yang market-friendly.
Selain itu, hasil rilis FOMC minutes yang bernada dovish, serta meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah juga telah membantu penurunan yield. Probabilita Fed cut rate di Desember kini naik ke 66%.
|Baca juga: REVIEW PASAR OBLIGASI: Kinerja SBN Naik Tipis 0,003%, Korporasi Menguat 0,16%
Total nilai transaksi di pasar SBN tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp12,59 triliun atau 19,16% pada pekan lalu. Tercatat kelompok tenor menengah (5-15 tahun) mencatatkan kenaikan nilai transaksi paling besar sebanyak Rp8,76 triliun, disusul kelompok tenor pendek (< 5 tahun) yang naik sebesar Rp3,89 triliun, sementara kelompok tenor panjang (> 15 tahun) mencatatkan penurunan nilai transaksi sebesar Rp0,06 triliun.
Penurunan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang cukup signifikan dalam 2 pekan terakhir belum mampu membuat penurunan yield SBN domestik secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh tren pelemahan rupiah yang masih berlanjut dan arus dana asing yang masih cukup deras keluar.
Obligasi Korporasi
Total nilai transaksi di pasar Obligasi Korporasi tercatat mengalami kenaikan pada pekan lalu sebesar Rp4,01 triliun atau 57,92%. Tercatat kelompok rating AA mengalami kenaikan nilai transaksi paling tinggi sebesar Rp1,79 triliun, disusul kelompok rating AAA yang naik sebesar Rp1,66 triliun. Sementara, kelompok rating A mencatatkan kenaikan tipis sebesar Rp0,66 triliun, dan kelompok rating BBB mengalami penurunan sebesar Rp0,10 triliun.
|Baca juga: Kinerja Pasar SBN Turun 0,32%, Obligasi Korporasi Naik 0,04%
Indonesia melaporkan Indeks Harga Properti Residensial pada kuartal ketiga yang tumbuh sebesar 1,46% YoY dimana angka ini merupakan pertumbuhan terendah sejak kuartal keempat 2021. Indeks harga properti yang pertumbuhan lemah menandakan tren pelemahan daya beli semakin nyata.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News