Media Asuransi, JAKARTA – Setiap mengerjakan sesuatu, kamu dituntut untuk memiliki perencanaan yang jelas. Tujuannya agar yang kamu kerjakan itu terarah dan memiliki target yang harus dicapai. Jika tidak, semuanya pasti akan kacau dan tak tentu arah.
Begitu pula dengan berbisnis atau usaha. Kamu juga dituntut untuk memiliki perencanaan bisnis, yang berupa strategi, langkah, dan tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah usaha agar dapat berjalan dengan terarah dan berkelanjutan.
Perencanaan bisnis yang matang biasanya mencakup analisis kondisi pasar, strategi promosi, struktur organisasi, manajemen keuangan, serta langkah pengembangan jangka panjang. Tujuannya bukan hanya agar bisnis bisa bertahan, tetapi juga agar bisa tumbuh dengan efisien dan menghasilkan keuntungan secara konsisten.
Namun dalam praktiknya, masih banyak pebisnis pemula yang asal-asalan dalam menyusun perencanaan bisnis. Melansir OCBC NISP, Minggu, 23 November 2025, berikut lima ciri bisnis kamu masih asal-asalan:
1. Tidak punya target yang jelas
Kesalahan yang paling sering dilakukan pengusaha pemula adalah tidak memiliki arah yang pasti dalam menjalankan bisnisnya. Banyak yang menjalankan usaha hanya berdasarkan intuisi belaka. Padahal target menjadi acuan utama dalam mengukur seberapa jauh bisnis sudah berkembang. Tanpa target yang jelas, keputusan yang diambil cenderung acak, dan sulit bagi kamu untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan sudah tepat atau belum.
2. Minim riset pasar dan kurang mengenal kompetitor
Bisnis seharusnya dibangun di atas pemahaman yang kuat terhadap pasar dan pesaing. Banyak pebisnis langsung memulai usaha hanya karena melihat tren, tanpa tahu calon pelanggannya, kebutuhan mereka, dan bagaimana kebiasaan belanjanya. Ketika tidak mengenali pasar, kamu bisa salah menentukan harga, lokasi, atau strategi promosi. Begitu juga ketika tidak mempelajari kompetitor, kamu akan kesulitan menentukan keunggulan yang bisa membuat bisnismu terlihat berbeda di mata konsumen.
3. Tidak punya strategi pemasaran yang terarah
Produk yang bagus tidak akan berarti tanpa strategi pemasaran yang efektif. Banyak pengusaha hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut tanpa rencana jangka panjang. Mereka tidak tahu media apa yang paling cocok digunakan, siapa audiens yang ingin dituju, dan bagaimana cara mempertahankan pelanggan agar tetap loyal. Strategi pemasaran seharusnya disusun sejak awal agar bisa membangun kesadaran merek, menarik pelanggan baru, dan menciptakan hubungan jangka panjang dengan konsumen.
4. Tidak siap menghadapi risiko dan perubahan
Setiap bisnis pasti punya tantangan yang datang tanpa diduga. Kondisi pasar bisa berubah, bahan baku bisa naik, dan kompetitor baru bisa muncul kapan saja. Banyak pengusaha tidak menyiapkan rencana cadangan saat menghadapi kondisi seperti ini. Mereka mudah panik, sulit mengambil keputusan, bahkan menghentikan operasional ketika situasi sulit datang. Kemampuan untuk mengantisipasi risiko sangat penting agar bisnis tetap bertahan, dan perencanaan yang matang akan membantu kamu memiliki solusi alternatif untuk setiap kemungkinan buruk.
5. Perencanaan keuangan tidak terstruktur
Kesalahan lain adalah mengabaikan detail dalam pengelolaan keuangan bisnis. Banyak pengusaha tidak menghitung modal awal secara tepat, tidak membuat estimasi biaya operasional, dan tidak memisahkan uang pribadi dari uang usaha. Dampaknya sangat fatal karena kamu tidak akan tahu seberapa besar keuntungan atau kerugian yang sebenarnya terjadi. Perencanaan keuangan yang jelas bukan hanya membantu menjaga arus kas tetap sehat, tapi juga memudahkanmu mengambil keputusan seperti kapan harus ekspansi atau menambah stok barang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
