1
1

Jasa Marga Genjot Layanan Digital Hadapi Peningkatan Volume Lalu Lintas saat Mudik 2024

Ilustrasi. | Foto: Jasa Marga

Media Asuransi, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi pada arus mudik sebanyak 1,86 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 sampai dengan H-2 Hari Raya Idul Fitri 1445H/2024 yang jatuh pada periode 3 April hingga 11 April 2024.

Sementara itu, untuk prediksi arus balik, jumlah kendaraan masuk wilayah Jabotabek pada H+1 hingga H+7 Hari Raya Idulfitri 1445H/2024 yang jatuh pada periode 10 April hingga 18 April 2024 adalah sebanyak 1,92 juta kendaraan.

Sebagai upaya menjaga Standar Pelayanan Minimal (SPM) tetap optimal dan mengantisipasi potensi kepadatan yang terjadi selama arus mudik dan balik untuk Hari Raya Idulfitri 1445 H, Jasa Marga telah menyiapkan strategi kesiapan operasi dan peningkatan sejumlah pelayanan di jalan tol Jasa Marga Group.

Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti menjelaskan peningkatan volume lalu lintas akan diimbangi dengan peningkatan sejumlah layanan operasi berbasis teknologi. Bahkan, Jasa Marga menggunakan Intelligent Transportation System (ITS) yang diimplementasikan dalam super-app Jasa Marga Integrated Digitalmap (JID).

|Baca juga: Pemilik Kapal yang Menabrak Jembatan Francis Scott Key Bakal Dituntut Ganti Rugi

Ia menjelaskan teknologi ini digunakan oleh Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) dalam menjawab kebutuhan dalam pengelolaan pelayanan jalan tol yang terintegrasi sekaligus menjadi sumber dari pusat informasi lalu lintas.

“Tidak hanya membantu operasional petugas Jasa Marga, teknologi ini juga digunakan untuk memberikan informasi mengenai kondisi lalu lintas dan rest area di jalan tol secara real time kepada pengguna jalan melalui Aplikasi Travoy,” ujar Fitri, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 28 Maret 2024.

Dirinya menyatakan peningkatan layanan teknologi yang digunakan dapat menghasilkan data dan informasi yang kemudian dianalisis oleh sejumlah Expert Talent di Jasa Marga. Data ini dimanfaatkan secara optimal oleh para pemangku kepentingan selaku pengambil keputusan.

“Terutama dalam melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengoptimalkan kapasitas jalan tol guna menghindari penumpukan kendaraan,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pemilik Kapal yang Menabrak Jembatan Francis Scott Key Bakal Dituntut Ganti Rugi
Next Post Program Makan Gratis: Potensi Bisnis Baru Industri Asuransi

Member Login

or