Media Asuransi, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada April 2024 sebanyak 5,9 juta orang. Jumlahnya naik 30,63 persen dibanding kondisi pada Maret 2024.
“Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) naik 11,45 persen menjadi 1,5 juta orang,” kata Plt Kepala BPS, Amalia A Wisyasanti, dalam jumpa keterangan resmi yang dikutip Selasa, 3 Juni 2024.
Dia tambahkan, berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan udara domestik mengalami penurunan sebesar 16,72 persen menjadi 47,8 ribu ton.
Selama Januari–April 2024, jumlah penumpang domestik sebanyak 19,9 juta orang, naik sebesar 3,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Pada periose yang sama, jumlah penumpang internasional sebanyak 5,7 juta orang, naik 29,74 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
|Baca juga: Januari-Mei 2023, Penumpang Pesawat Mencapai 30,6 Juta
“Kenaikan juga terjadi untuk jumlah barang yang diangkut, yakni naik 9,98 persen menjadi 210,4 ribu ton,” jelas Amalia.
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada April 2024 tercatat 2,1 juta orang atau naik 36,05 persen dibanding Maret 2024. Jumlah barang yang diangkut turun 7,30 persen menjadi 27,7 juta ton.
Selama Januari–April 2024, jumlah penumpang mencapai 6,8 juta orang atau naik 10,32 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2023. Sedangkan jumlah barang yang diangkut naik 1,44 persen atau mencapai 114,2 juta ton.
Untuk angkutan darat, jumlah penumpang kereta yang berangkat pada April 2024 sebanyak 34,8 juta orang atau naik 6,31 persen dibanding Maret 2024. Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut dengan kereta mengalami peningkatan sebesar 2,19 persen menjadi 5,8 juta ton.
Menurut Amalia, selama Januari–April 2024, jumlah penumpang mencapai 133,7 juta orang atau naik 16,43 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta api naik 5,83 persen menjadi 22,5 juta ton.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
