1
1

KAI Impor KRL dari China, Legislator: Bakal Kita Panggil agar Tidak Timbulkan Perdebatan!

Media Asuransi, JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah mengimpor tiga rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) baru dari China. Keputusan pengadaan ini merupakan bagian dari strategi KAI Commuter untuk memenuhi kebutuhan sarana KRL demi mengakomodir peningkatan jumlah pengguna KRL di wilayah Jabodetabek.

Adapun jumlah pengguna itu diperkirakan mencapai lebih dari dua juta per hari pada 2025. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji menyatakan belum menerima informasi rinci terkait impor KRL dari KAI. Mereka berencana untuk memanggil perwakilan dari KAI guna memberikan penjelasan mengenai kajian dan alasan di balik keputusan tersebut.

|Baca: Hannover Re: Peningkatan Cadangan Reasuransi P&C Berdampak Signifikan terhadap EBIT

“Segera akan kita panggil PT KAI, agar situasi ini tidak menimbulkan perdebatan baru setelah kejadian sebelumnya,” ujar Sarmuji, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 8 Februari 2024.

Sarmuji menekankan pentingnya agar KAI tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan impor kereta. Jika impor diperlukan karena keadaan mendesak, dia berharap agar KAI dapat menjelaskan secara terperinci kepada Komisi VI mengenai kajian yang dilakukan dan alasan di balik keputusan impor tersebut.

“Pertanggungjawaban harus disampaikan secara transparan agar masyarakat dapat memahami alasan memilih impor, terutama dari China. Sebelumnya, sudah ada diskusi terkait impor dari Jepang yang kemudian beralih ke China. Oleh karena itu, kami akan menanyakan alasan di balik keputusan impor dan mengapa China dipilih sebagai sumber impor,” terangnya.

Prioritas dalam negeri

Sarmuji berharap agar KAI memberikan prioritas pada produksi dalam negeri, sehingga industri kereta api lokal dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan sektor transportasi kereta api.

“Kami berharap agar produksi dalam negeri menjadi prioritas, sehingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dapat memproduksi gerbong kereta api juga dapat memanfaatkan pertumbuhan sektor transportasi, terutama moda kereta api,” tambahnya.

Sebagai informasi tambahan, pada 31 Januari 2024, di Beijing, China, telah dilakukan penandatanganan Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana KRL Baru senilai Rp783 miliar. Sebanyak tiga rangkaian KRL tersebut merupakan tipe KCI-SFC120-V.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Penumpang Membludak, KCIC Tambah 8 Perjalanan Whoosh saat Libur Isra Mikraj dan Imlek 2024
Next Post Viral Pinjol untuk Bayar Kuliah, Legislator Usulkan Konsep Student Loan

Member Login

or