Media Asuransi, JAKARTA – Seiring meningkatnya aktivitas di dunia digital, kejahatan siber menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dalam tiga tahun terakhir saja, Indonesia telah menjadi sasaran lebih dari satu miliar kali serangan siber dengan tren yang semakin mengkhawatirkan.
Hal ini menunjukkan urgensi bagi setiap orang untuk meningkatkan kesadaran dan menerapkan berbagai langkah cyber hygiene dalam berbagai aktivitas online sehari-hari. Di era digital ini, berbagi data semakin tidak dapat terhindarkan, namun tentunya kita masih sangat dapat menjaga privasi dengan beragam upaya.
|Baca juga: Sinar Terang Mandiri (MINE) Resmi Melantai di BEI, Saham Oversubscribe 25 Kali!
|Baca juga: BEI Luncurkan Transaksi Repo pada SPPA untuk Dukung Penguatan Infrastruktur Pasar Keuangan
Sebuah studi dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2023 ditemukan fakta bahwa hanya 33,18 persen masyarakat Indonesia yang pernah atau secara berkala mengganti kata sandi (password) akun digital mereka, menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat akan keamanan siber.
Mengutip keterangan tertulis PT Bank Neo Commerce Tbk, Rabu, 12 Maret 2024, Bank Neo Commerce mengajak masyarakat untuk menerapkan lima langkah cyber hygiene demi menjaga keamanan perangkat smartphone pengguna atau nasabah:
1. Memperbarui Operating System (OS) dan aplikasi
Pastikan Operating System (OS) dan aplikasi, terutama yang terkait dengan keuangan, seperti aplikasi fintech dan aplikasi perbankan digital, selalu dalam versi terbaru. Pembaruan ini penting karena untuk menutup celah keamanan (bugs) pada versi sebelumnya.
2. Mengaktifkan autentikasi dua faktor
Pentingnya untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor (two-step authentication) patut disadari oleh seluruh pengguna internet. Hal ini dilakukan untuk keamanan tambahan suatu aplikasi. Mengaktifkan fitur ini di perangkat dan berbagai aplikasi yang kita gunakan dapat meminimalisir kemungkinan akun kita untuk di-hack oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
|Baca juga: BTN (BBTN) Pede Kinerja Penyaluran Kredit dan DPK Lebih Bertenaga di 2025
|Baca juga: Dalami Kasus Taspen, KPK Panggil Kepala BPKH untuk Diperiksa sebagai Saksi
3. Memanfaatkan fungsi biometrik
Manfaat fungsi biometrik ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dan operasional, tanpa mengurangi keamanan dalam sistem. Data biometrik bisa mencakup sidik jari, pengenalan wajah, iris mata, atau suara. Teknologi biometrik memanfaatkan keunikan karakteristik setiap individu, dengan tingkat pengenalan serta akurasi yang sangat tinggi.
4. Menjaga kerahasiaan data
Penting bagi kita untuk selalu ingat untuk melakukan langkah-langkah preventif lainnya seperti tidak membagikan data rahasia, mulai dari username, password, sampai menginformasikan kode OTP kepada pihak yang tidak dikenal. Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapa pun agar akun kita tidak diretas.
5. Melakukan verifikasi
Selalu melakukan verifikasi keaslian informasi apabila dihubungi oleh pihak yang mengatasnamakan perusahaan resmi. Hubungi hotline resmi perusahaan, untuk memastikan kebenaran informasi yang diberikan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News