1
1

Kuartal I/2021, Merdeka Copper Gold (MDKA) Rugi US$4,98 Juta

Media Asuransi – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membukukan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga kuartal I/2021 sebesar US$4,98 juta. Turun dibandingkan periode sama tahun lalu dengan laba bersih US$14,97 juta. Rugi tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan sebesar 55,14 persen menjadi US$46,54 juta pada kuartal I/2021, dibandingkan periode sama tahun 2020 senilai US$103,78 juta.

Manajemen PT Merdeka Copper Gold mengatakan bahwa pada kuartal I/2021 terjadi penurunan beban pokok pendapatan hingga 29,53 persen menjadi US$48,77 juta, dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya mencapai US$69,21 juta.

|Baca juga: Obligasi Merdeka Copper (MDKA) Diganjar Peringkat idA

“Berbagai penurunan yang terjadi di kuartal I/2021 membuat rugi kotor perseroan semakin melebar menjadi US$2,22 juta, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan laba kotor US$34,56 juta. Perseroan juga mencatat rugi usaha sebesar US$8,88 juta hingga Maret 2021, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dengan laba usaha senilai US$29,39 juta,” kata manajemen dalam laporan keuangan yang disampaikan pada keterbukaan Informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis, 20 Mei 2021.  

Dalam laporan tersebut, manajemen menyampaikan bahwa perseroan juga mencatatkan rugi sebelum pajak sejumlah US$8,72 juta, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dengan laba sebelum pajak US$24,9 juta. Hingga kuartal I/2021, total aset perseroan mencapai US$1,16 miliar, liabilitas mencapai US$438,94 juta, dan ekuitas sebanyak US$721,82 juta.

Dengan penurunan kinerja keuangan tersebut, perseroan akan terus berupaya untuk menjaga struktur permodalan yang optimal agar dapat menopang pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan,” katanya.

|Baca juga: Bayar Pokok Utang US$25 Juta, Merdeka Copper (MDKA) Terbitkan Obligasi Rp1,5 Triliun

Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Media Asuransi, perseroan akan melakukan rencana aksi korporasi pembelian kembali (buyback) sebanyak-banyaknya 229.033.658 saham atau maksimal 1 persen dari modal disetor dalam perseroan. Dana yang dianggarkan untuk aksi korporasi ini mencapai Rp530 miliar, termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya.

Dalam agendanya tersebut, buyback akan dilaksanakan terhitung sejak mendapatkan persetujuan dari pemegang saham melalui RUPSLB pada 25 Mei 2021. Aksi korporasi tersebut akan digelar dalam jangka waktu 18 bulan atau selambat-lambatnya sampai dengan tanggal 25 November 2022.

“Selain untuk meningkatkan stabilitas harga saham, buyback dilakukan dalam rangka pelaksanaan program insentif jangka panjang atau long term incentive (LTI) bagi karyawan, direksi, dewan komisaris perseroan, sehingga anak perusahaan perseroan dapat memacu kinerjanya,” pungkasnya. One

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pemerintah Berkomitmen Dukung UMKM
Next Post Tapera Berkolaborasi dengan BTN dan Perumnas

Member Login

or