Media Asruansi, JAKARTA – Dalam sebuah teori perencanaan keuangan, idealnya setiap orang harus memiliki Dana Darurat, Asuransi dan Investasi. Ketiganya memiliki manfaat yang berbeda-beda sehingga semuanya perlu disiapkan.
Manfaat Dana darurat adalah uang yang tersedia dan dapat dengan mudah ditarik setiap saat untuk kebutuhan mendesak dan tidak terduga yang memerlukan tindakan segera. Sementara itu, manfaat dari asuransi adalah untuk melindungi seseorang atau keluarganya secara keuangan dari risiko yang sifatnya tidak terduga.
Adapun kegunaan dari investasi adalah untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang dan menjaga agar daya beli kita tidak tergerus dengan inflasi. Baik dana darurat, asuransi dan investasi, ketiganya sama-sama penting.
Menurut perencana keuangan independen sekaligus Co-Founder dari platform penyedia jasa perencanaan keuangan Sipundi.id, M.Kharisma, memiliki asuransi kesehatan wajib didasarkan pada sesuatu yang tepat guna (efektif), sehingga biasanya nasabah pun akan mendapat bonus berupa efisiensi dalam pembayaran preminya.
|Baca juga: Cara Menyiapkan Dana Darurat
Berikut urutan mana yang penting untuk kamu dahulukan berdasarkan urutan yang tepat:
1. Dana Darurat Adalah Pondasi Utama
Ketika membuat rancangan keuangan, dana darurat menjadi fondasi penting berupa tabungan untuk menyelamatkan kamu saat terjadi keadaan tidak terduga. Bisa jadi keadaan tersebut membutuhkan biaya yang besar.
Dana darurat atau emergency fund memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai dana cadangan, atau cash reserve. Contoh misalnya ketika terjadi hilangnya sumber pendapatan secara mendadak. Kedua, untuk keperluan pengeluaran tak terduga, atau unexpected expenses, seperti kalau jatuh sakit, terjadi kebakaran, kecelakaan, renovasi rumah, dan sebagainya.
Dana darurat baiknya disimpan di tempat yang aman, mudah diakses, dan mudah pencairannya. Kamu dapat menyimpan dana darurat di tabungan, deposito, atau reksa dana pasar uang.
2. Asuransi
Setelah mulai menyicil tabungan dana darurat, kamu bisa beranjak untuk urutan terpenting kedua yaitu Asuransi. Asuransi penting kamu miliki sebagai cara paling mudah mengelola risiko keuangan yang lebih besar dan sulit ditanggulangi hanya dengan dana darurat saja.
Sebagai contoh, risiko sakit dan dirawat di rumah sakit. Kejadian sakit yang membutuhkan perawatan medis di rumah sakit seringkali menguras biaya tidak sedikit. Dana darurat kamu mungkin bisa membantu, tetapi bila ternyata biaya perawatan sangat besar, keterbatasan dana darurat akan membuat keuangan kamu terguncang hebat. Asuransi bisa melakukan peran untuk hal itu dengan lebih baik dengan menutup pengeluaran rumah sakit.
Begitu juga dengan keberadaan Asuransi jiwa. Kepergian pencari nafkah utama menghentikan pula pendapatan yang menjadi sandaran keluarga. Dana darurat yang besarnya terbatas akan sulit menutup pengeluaran keluarga hingga di tahun-tahun mendatang.
Dengan asuransi jiwa, keluarga yang ditinggalkan mendapatkan Uang Pertanggungan (UP) dalam jumlah memadai yang bisa digunakan sebagai bekal melanjutkan hidup. Kamu bisa menyisihkan sebagian pendapatan untuk membeli Asuransi secara paralel dengan menabung dana darurat.
3. Investasi
Investasi berarti menempatkan sejumlah dana di sebuah instrumen tertentu yang berpotensi tumbuh di atas laju inflasi. Dengan demikian, dana yang kamu miliki berkembang dan bisa membantu akumulasi kekayaan lebih cepat. Setelah dana darurat dan Asuransi kamu penuhi, baru kamu bisa melirik investasi.
|Baca juga: Tips Penting Sebelum Memulai Investasi Saham
Ada banyak kasus kekacauan finansial yang bermula karena seseorang melompat langsung berinvestasi tanpa memastikan dana darurat dan Asuransi-nya sudah ada.
Sebagai analogi, ibarat kamu memutuskan terjun payung tanpa sabuk pengaman dan parasut, maka yang terjadi kala ada masalah di tengah perjalanan adalah kamu jatuh dan belum tentu selamat.
Sebaliknya, bila kamu terjun payung dengan dilengkapi sabuk pengaman (dana darurat) dan parasut yang handal (Asuransi), maka saat terjadi masalah fatal yang mengancam keselamatan (keuangan), kamu masih berpeluang mendarat dengan selamat.
Ini adalah hal mendasar yang tidak bisa diabaikan. Jangan pernah sesekali terjun langsung berinvestasi tanpa lebih dulu memastikan dua pos utama yaitu dana darurat dan Asuransi terpenuhi. Tidak perlu mengkhawatirkan kerugian karena telat memulai investasi (opportunity loss).
Putuskan investasi dengan strategi yang tepat. Hindari melakukan investasi sekadar karena kelatahan semata, melainkan untuk mendukung tercapainya tujuan keuangan yang spesifik. Misalnya, untuk persiapan dana pendidikan anak, persiapan dana pensiun, kebutuhan dana pembangunan rumah, dan lain sebagainya.
Dana darurat, Asuransi, dan investasi adalah kunci-kunci penting yang bisa mengantarkan kamu meraih kesejahteraan finansial. Dengan melakukan urutan prioritas yang tepat, kamu bisa mengupayakan stabilitas finansial yang lebih langgeng.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News