1
1

Tips Penting Sebelum Memulai Investasi Saham

Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta. | Foto: Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Selalu ada peluang di setiap krisis ekonomi. Terbukti, setiap krisis selalu melahirkan orang-orang yang kekayaannya bertambah karena peningkatan investasi di pasar modal, khususnya saham. Maklum, saat pasar modal rontok, banyak harga-harga saham yang ‘diskon’ karena terpangkas cukup dalam.

Momen terpangkasnya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk masuk ke pasar saham. Harapannya, harga-harga saham yang sedang merosot saat ini akan kembali menguat saat kondisi pasar membaik. Prinsip dasar inilah yang mendorong banyak orang untuk menjajal sebagai investor pemula di pasar modal ketika pandemi berlangsung.

Baca juga: Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Paling Banyak Dibeli Asing Sepanjang 2021

Tips sebelum memutuskan mulai investasi saham

Dari sejumlah indikator di atas, jelaslah bahwa pasar modal Indonesia masih memiliki prospek positif. Jadi, ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk mulai investasi di pasar modal. Nah, sebelum menjadi investor, pahami dulu tujuh hal ini.

1. Pahami prinsip dasar investasi

Yang perlu dipahami sebelum Anda memutuskan menjadi investor pemula ialah, di dunia investasi berlaku prinsip high risk, high return, atau semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi potensi keuntungan yang bisa didapat. Prinsip ini berlaku untuk produk-produk investasi tinggi risiko seperti saham, trading foreign exchange, dan cryptocurrency.

Sebaliknya, dunia investasi juga mengenal prinsip low risk, low return, artinya semakin rendah risiko, semakin rendah juga potensi keuntungan yang dapat diperoleh. Prinsip ini berlaku untuk produk-produk berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, deposito, dan sebagainya. Pilihlah produk investasi yang sesuai dengan profil risiko, apakah konservatif, moderat, atau agresif.

2. Amankan arus kas dan proteksi

Dalam piramida perencanaan keuangan, investasi berada di urutan ketiga yang harus diamankan setelah arus kas dan proteksi. Jadi, pertama-tama Anda dipastikan arus kas Anda cukup sehat dengan memiliki anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, punya dana darurat, dan mampu mengendalikan utang. Idealnya, seseorang punya dana darurat sebesar enam kali pengeluaran bulanan.

Dana darurat ini berguna untuk memastikan Anda tetap dapat menjalankan kegiatan sehari-hari, meski kondisi darurat terjadi, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, terkena bencana, dan sebagainya. Setelah arus kas aman, tahap selanjutnya, Anda perlu memiliki proteksi dengan memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.

3. Gunakan dana lebih untuk investasi

Dalam berinvestasi, gunakanlah dana lebih atau excess fund. Artinya, dana tersebut memang tersedia untuk investasi dan bukan diambil dari pos lain yang sudah ada peruntukannya. Sehingga, kalau dana tersebut nilainya turun karena merugi, Anda tidak akan terpuruk secara finansial dan tetap dapat mewujudkan rencana finansial karena pos dana lain aman terkendali. Jangan pula berinvestasi dengan berutang. Karena kalau nanti nilai investasi merosot, maka Anda akan menanggung kerugian berkali-kali lipat.

4. Kenali beberapa cara mendapatkan keuntungan dalam investasi

Ada berbagai macam keuntungan yang dapat Anda peroleh dari masing-masing jenis investasi. Untuk investasi saham misalnya, Anda dapat memperoleh keuntungan dengan capital gain, yakni selisih antara harga beli dan harga jual. Selain itu dari dividen saham, yaitu pembagian keuntungan perusahaan. Juga dari short selling, yaitu menjual saham yang belum Anda miliki dan membelinya kembali di harga murah di masa depan.
 

Sementara jika mau menjajal menjadi investor reksa dana, maka keuntungan yang Anda peroleh ialah dari nilai aktiva bersih (NAB) per unit penyertaan. Jika ingin menjadi investor Obligasi Negara Ritel (ORI), maka keuntungan yang Anda peroleh dapat berupa kupon yang dibayar per tiga bulan atau enam bulan dan capital gain dari selisih harga jual dan harga beli ORI. Sementara untuk investasi berupa deposito, Anda mendapat keuntungan berupa bunga yang dibayar per tiga bulan sekali.

5. Belajar analisa fundamental dan teknikal

Jika mau menjadi investor saham, maka Anda perlu mempelajari analisis fundamental, analisis teknikal, serta isu yang sedang berkembang di makro ekonomi, industri, bahkan ekonomi global.

Analisis fundamental adalah metode menganalisis dasar-dasar ekonomi suatu perusahaan, dilihat dari neraca, laporan laba rugi, dan rasio-rasio penting. Sementara analisis teknikal adalah metode yang mempelajari sejarah pergerakan harga saham untuk memprediksi arah pergerakan saham di masa depan.

Mempelajari banyak analisis ini penting agar Anda dapat membaca sentimen pasar atau industri saham tertentu terhadap suatu isu. Dengan mengetahui sentimen tersebut, Anda dapat memutuskan kapan akan membeli atau menjual saham tersebut.

6. Jangan menggantungkan nasib pada rekomendasi orang lain

Dewasa ini, banyak grup Whatsapp atau Telegram yang menawarkan rekomendasi jual dan beli saham tertentu. Karena rekomendasi ini bersifat eksklusif, maka grup ini mengenakan biaya kepada anggotanya. Grup yang diprakarsai oleh influencer atau pompomers saham ini biasanya juga menawarkan jasanya di Instagram.

Sebetulnya, sah-sah saja jika Anda mau ikut grup berbayar saham. Namun, Anda tetap perlu memperkaya diri dengan pengetahuan seputar investasi saham dan tidak menggantungkan sepenuhnya nasib pada rekomendasi orang lain. Gunanya, agar Anda tetap bisa punya penilaian obyektif dalam memutuskan untuk masuk atau tidak pada suatu saham. Sehingga, Anda terhindar dari kerugian besar jika ternyata rekomendasi dari grup meleset.

7. Pelajari strategi berinvestasi

Anda juga perlu memahami dua strategi berinvestasi, yakni berinvestasi sekaligus atau lump sum dan berinvestasi secara berkala atau yang juga dikenal dengan istilah dollar cost averaging. Investasi sekaligus ialah teknik menempatkan dana satu kali di awal pada suatu produk investasi. Strategi ini cocok untuk Anda yang punya modal besar di awal dan memiliki waktu terbatas untuk memantau pergerakan investasi di masa mendatang.

Sementara investasi berkala adalah teknik yang berfungsi menurunkan kerugian atau menambah potensi keuntungan dengan menambah dana investasi setiap bulan di produk yang sama. Bisa juga mengkombinasikan keduanya. Misalnya, dari total modal yang disiapkan, gunakan 30% untuk membeli saham di harga sekarang. Lalu siapkan 70% untuk averaging down jika saham turun atau akumulasi modal.

Pasar modal menyimpan peluang besar untuk pengembangan dana, yang dapat membantu Anda mewujudkan tujuan keuangan namun dengan catatan bahwa risikonya juga harus kita pahami dan kelola dengan bijak. Dengan memperhatikan ketujuh hal di atas, Anda akan lebih siap saat memutuskan untuk mulai investasi. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kenali Ciri-Ciri Kamu dapat Mengelola Keuangan dengan Baik
Next Post Optimisme Pasar dan Peluang Investasi Jelang Akhir Tahun

Member Login

or