Momen terpangkasnya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk masuk ke pasar saham. Harapannya, harga-harga saham yang sedang merosot saat ini akan kembali menguat saat kondisi pasar membaik. Prinsip dasar inilah yang mendorong banyak orang untuk menjajal sebagai investor pemula di pasar modal ketika pandemi berlangsung.
Baca juga: Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Paling Banyak Dibeli Asing Sepanjang 2021
Tips sebelum memutuskan mulai investasi saham
Dari sejumlah indikator di atas, jelaslah bahwa pasar modal Indonesia masih memiliki prospek positif. Jadi, ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk mulai investasi di pasar modal. Nah, sebelum menjadi investor, pahami dulu tujuh hal ini.
1. Pahami prinsip dasar investasi
Yang perlu dipahami sebelum Anda memutuskan menjadi investor pemula ialah, di dunia investasi berlaku prinsip high risk, high return, atau semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi potensi keuntungan yang bisa didapat. Prinsip ini berlaku untuk produk-produk investasi tinggi risiko seperti saham, trading foreign exchange, dan cryptocurrency.
Sebaliknya, dunia investasi juga mengenal prinsip low risk, low return, artinya semakin rendah risiko, semakin rendah juga potensi keuntungan yang dapat diperoleh. Prinsip ini berlaku untuk produk-produk berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, deposito, dan sebagainya. Pilihlah produk investasi yang sesuai dengan profil risiko, apakah konservatif, moderat, atau agresif.
2. Amankan arus kas dan proteksi
Dalam piramida perencanaan keuangan, investasi berada di urutan ketiga yang harus diamankan setelah arus kas dan proteksi. Jadi, pertama-tama Anda dipastikan arus kas Anda cukup sehat dengan memiliki anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, punya dana darurat, dan mampu mengendalikan utang. Idealnya, seseorang punya dana darurat sebesar enam kali pengeluaran bulanan.
Dana darurat ini berguna untuk memastikan Anda tetap dapat menjalankan kegiatan sehari-hari, meski kondisi darurat terjadi, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, terkena bencana, dan sebagainya. Setelah arus kas aman, tahap selanjutnya, Anda perlu memiliki proteksi dengan memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
3. Gunakan dana lebih untuk investasi
Dalam berinvestasi, gunakanlah dana lebih atau excess fund. Artinya, dana tersebut memang tersedia untuk investasi dan bukan diambil dari pos lain yang sudah ada peruntukannya. Sehingga, kalau dana tersebut nilainya turun karena merugi, Anda tidak akan terpuruk secara finansial dan tetap dapat mewujudkan rencana finansial karena pos dana lain aman terkendali. Jangan pula berinvestasi dengan berutang. Karena kalau nanti nilai investasi merosot, maka Anda akan menanggung kerugian berkali-kali lipat.
4. Kenali beberapa cara mendapatkan keuntungan dalam investasi
Sementara jika mau menjajal menjadi investor reksa dana, maka keuntungan yang Anda peroleh ialah dari nilai aktiva bersih (NAB) per unit penyertaan. Jika ingin menjadi investor Obligasi Negara Ritel (ORI), maka keuntungan yang Anda peroleh dapat berupa kupon yang dibayar per tiga bulan atau enam bulan dan capital gain dari selisih harga jual dan harga beli ORI. Sementara untuk investasi berupa deposito, Anda mendapat keuntungan berupa bunga yang dibayar per tiga bulan sekali.
5. Belajar analisa fundamental dan teknikal
Jika mau menjadi investor saham, maka Anda perlu mempelajari analisis fundamental, analisis teknikal, serta isu yang sedang berkembang di makro ekonomi, industri, bahkan ekonomi global.
Analisis fundamental adalah metode menganalisis dasar-dasar ekonomi suatu perusahaan, dilihat dari neraca, laporan laba rugi, dan rasio-rasio penting. Sementara analisis teknikal adalah metode yang mempelajari sejarah pergerakan harga saham untuk memprediksi arah pergerakan saham di masa depan.
Mempelajari banyak analisis ini penting agar Anda dapat membaca sentimen pasar atau industri saham tertentu terhadap suatu isu. Dengan mengetahui sentimen tersebut, Anda dapat memutuskan kapan akan membeli atau menjual saham tersebut.
6. Jangan menggantungkan nasib pada rekomendasi orang lain
Dewasa ini, banyak grup Whatsapp atau Telegram yang menawarkan rekomendasi jual dan beli saham tertentu. Karena rekomendasi ini bersifat eksklusif, maka grup ini mengenakan biaya kepada anggotanya. Grup yang diprakarsai oleh influencer atau pompomers saham ini biasanya juga menawarkan jasanya di Instagram.
Sebetulnya, sah-sah saja jika Anda mau ikut grup berbayar saham. Namun, Anda tetap perlu memperkaya diri dengan pengetahuan seputar investasi saham dan tidak menggantungkan sepenuhnya nasib pada rekomendasi orang lain. Gunanya, agar Anda tetap bisa punya penilaian obyektif dalam memutuskan untuk masuk atau tidak pada suatu saham. Sehingga, Anda terhindar dari kerugian besar jika ternyata rekomendasi dari grup meleset.
7. Pelajari strategi berinvestasi
Sementara investasi berkala adalah teknik yang berfungsi menurunkan kerugian atau menambah potensi keuntungan dengan menambah dana investasi setiap bulan di produk yang sama. Bisa juga mengkombinasikan keduanya. Misalnya, dari total modal yang disiapkan, gunakan 30% untuk membeli saham di harga sekarang. Lalu siapkan 70% untuk averaging down jika saham turun atau akumulasi modal.
Pasar modal menyimpan peluang besar untuk pengembangan dana, yang dapat membantu Anda mewujudkan tujuan keuangan namun dengan catatan bahwa risikonya juga harus kita pahami dan kelola dengan bijak. Dengan memperhatikan ketujuh hal di atas, Anda akan lebih siap saat memutuskan untuk mulai investasi. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News