1
1

Menko Perekonomian: Realisasi Pertumbuhan Ekonomi 2023 di Atas Consensus Forecast

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. | Foto: Kemenko Perekonomian

Media Asuransi, JAKARTA – Tahun 2023 masih diliputi dengan berbagai tantangan ekonomi global mulai dari potensi pelambatan ekonomi, peningkatan tensi geopolitik, risiko inflasi, hingga perubahan iklim. Namun, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV/2023 justru kembali mencatatkan angka solid yakni sebesar 5,04 persen year on year (yoy) atau lebih tinggi dari kuartal III/2023 yang tumbuh sebesar 4,94 persen yoy.

Secara full year, pertumbuhan ekonomi nasional di sepanjang tahun 2023 juga mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan sebesar 5,05 persen. “Kalau kita lihat dengan angka ini, maka angka kita lebih tinggi dari consensus forecast yang pada waktu itu diperkirakan pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2023 adalah 5,03 persen,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan resmi yang dikutp Selasa, 6 Februari 2024.

Secara lebih rinci, disampaikan bahwa pencapaian positif pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV/2023 tersebut ditopang dengan penguatan kinerja sejumlah komponen pada sektor lapangan usaha. Tercatat, sektor konstruksi mampu tumbuh sebesar 7,68 persen yoy dan menjadi kontributor pertumbuhan terbesar kedua setelah industri pengolahan yang memiliki pertumbuhan sebesar 4,07 persen yoy.

|Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 2023 Sebesar 5,05%, Tahun Ini Diprediksi Tembus 5,5%

Selain itu, pertumbuhan ekonomi secara full year tahun 2023 yang menunjukkan kinerja impresif juga ditopang oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,82 persen yoy, serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencapai 4,40 persen yoy.

Lebih lanjut disampaikan bahwa dari sisi lapangan usaha, sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan yakni transportasi dan pergudangan sebesar 13,96 persen yoy. Sedangkan pada sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 9,83 persen yoy.

Menurut Airlangga, terjaganya pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan PMTB, serta meningkatnya pertumbuhan sektor konstruksi tersebut merupakan implikasi dari upaya yang telah dijalankan pemerintah dalam menstimulasi perekonomian nasional pada kuartal IV/2023 lalu. Antara lain stimulus sektor perumahan melalui kebijakan PPN Perumahan Ditanggung Pemerintah dan pemberian subsidi biaya administrasi bagi perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah, penebalan bansos untuk mitigasi El Nino dan menjaga daya beli, serta akselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk penguatan UMKM.

Secara spasial, seluruh wilayah di Indonesia juga terus mengalami penguatan dengan dominasi kontribusi terbesar kepada PDB nasional berasal dari Pulau Jawa yakni mencapai 57,05 persen. Pertumbuhan ekonomi yang signifikan juga dicapai oleh Provinsi Maluku Utara 20,49 persen dan Sulawesi Tengah 11,91 persen, yang ditopang oleh kinerja industri pengolahan logam dasar sebagai implikasi dari kebijakan hilirisasi.

Menko Perekonomian menegaskan bahwa dengan berbagai capaian kondisi perekonomian nasional tersebut, Indonesia mampu menjadi salah satu negara yang tumbuh kuat dan persisten berada di level yang tinggi dibandingkan dengan sejumlah negara lain. “Pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2023 mampu melampaui beberapa negara peers seperti Malaysia sebesar 3,77 persen dan Korea Selatan sebesar 1,36 persen. Serta lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi negara G-20 seperti AS yang sebesar 2,5 persen, Perancis 0,9 persen, maupun Jerman yang mengalami kontraksi (-) 0,3 persen,” jelas Airlangga.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Allianz Bagi Tips Milih Asuransi untuk Kaum Ibu
Next Post Munich Re Bentuk Tim Parametrik Global Rambah Risiko Bencana Alam

Member Login

or