Media Asuransi, GLOBAL – Indeks saham Nikkei Jepang turun untuk hari kedua pada hari Kamis, 15 Mei 2025, memperpanjang penurunannya dari puncak hampir tiga bulan, karena yen yang lebih kuat membuat saham produsen mobil merosot.
|Baca juga: Pasar Asuransi Jepang Diramal Tumbuh 4,83% hingga 2033
Nikkei merosot 1 persen menjadi 37.755,51 pada penutupan, karena yen menguat untuk hari ketiga, mengikis nilai pendapatan luar negeri eksportir Jepang. Sementara indeks Topix yang cakupan sahamnya lebih luas turun 0,9 persen, penurunan dua hari beruntun.
Nikkei telah reli 25 persen dari level terendah pada 7 April dan level tertinggi pada hari Selasa, sebagian karena optimisme yang timbul merespons kesepakatan perdagangan AS dan Jepang yang akan menghilangkan risiko resesi global.
|Baca juga: Nikkei Ditutup Menguat Respons Rencana Kenaikan Bunga
“Kenaikan Nikkei sangat cepat, dan kami masih pada level yang sangat tinggi,” kata Maki Sawada, seorang ahli strategi di Nomura.
“Investor berhati-hati bahwa masih ada tingkat pemanasan berlebih di pasar.” Saham-saham di sektor transportasi merupakan yang berkinerja terburuk di antara kelompok industri Bursa Efek Tokyo, turun 2,8 persen. Saham Toyota jatuh 3,4 persen, sementara Honda dan Nissan masing-masing merosot 3,9 persen.
Berita semalam bahwa pejabat AS dan Korea Selatan bertemu minggu lalu untuk membahas nilai tukar memicu spekulasi bahwa Washington mungkin mencari nilai tukar yang lebih lemah untuk dolar sebagai bagian dari negosiasi perdagangan dengan negara-negara Asia. Won Korea melonjak sebagai hasilnya, menarik yen ikut naik.
Saham eksportir elektronik juga melemah, dengan Sony kehilangan 2,8 persen dan Nintendo merosot 2,2 persen. Saham pemilik Uniqlo, Fast Retailing turun 1,5 persen.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News