Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan ini diperkirakan berpeluang menguat seiring dengan menguatnya minat pasar terhadap aset berisiko.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah berpeluang menguat hari ini dengan menguatnya minat pasar terhadap risiko sejak kemarin.
“Semalam indeks saham AS rata-rata ditutup menguat di atas 1%. Sementara harga emas yang merupakan aset aman bergerak turun. Nilai tukar utama dan regional bergerak menguat terhadap dolar AS,” jelasnya kepada Media Asuransi, Jumat, 24 September 2021.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Berpotensi Melemah
Menurutnya, perbaikan sentimen minat pasar terhadap risiko ini disebabkan oleh tindakan Bank Sentral China yang menyuntikan dana ke sistem perbankan untuk meningkatkan likuiditas di tengah krisis utang perusahaan properti Evergrande.
Evergrande juga menyatakan masih berusaha untuk membayar kewajibannya. Persoalan utang ini belum selesai, tapi untuk sementara, kekhawatiran pasar mereda. “Rupiah berpotensi bergerak menguat ke kisaran Rp14.220-Rp14.200, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.260.”
Di pasar spot, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan kemarin ditransaksikan stagnan pada level Rp14.245 per dolar AS. Sementara itu, berdasar kurs JISDOR Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah ke level Rp14.256 dari posisi sebelumnya Rp14.249. (Edi)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News