Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah seiring dengan indikasi tapering The Fed yang berpeluang terjadi pada akhir tahun ini.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena indikasi tapering berpeluang terjadi di akhir tahun ini dari pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell pada saat mengumumkan hasil rapat dini hari tadi.
“Nilai tukar mata uang utama dan regional terlihat mengalami tekanan terhadap dolar AS,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis, 23 September 2021.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat Hari Ini
Menurutnya, Powell juga mengatakan bahwa tapering kemungkinan akan selesai di pertengahan 2022 dan kenaikan suku bunga acuan baru akan terjadi setelah proses tapering selesai. “Ini artinya, The Fed membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.”
Di sisi lain, jelasnya, dari dalam negeri, situasi pandemi yang membaik bisa membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. “Rupiah mungkin bergerak melemah ke kisaran Rp14.280 dengan potensi support di kisaran Rp14.230.”
Pada perdagangan kemarin di pasar spot, nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,04% ke level Rp14.242 per dolar AS. Sejalan dengan itu, nilai tukar rupiah di JISDOR Bank Indonesia juga terdepresiasi tipis menjadi Rp14.249 dari posisi sebelumnya Rp14.244. (Edi)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News